Wali Kota Semarang Prioritaskan Pendidikan dan Kesehatan di RPJMD 2025-2029
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, fokus pada pembangunan infrastruktur layanan dasar, terutama kesehatan dan pendidikan, dalam RPJMD Kota Semarang 2025-2029.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, telah mengumumkan fokus utama pembangunan Kota Semarang periode 2025-2029: pemenuhan layanan dasar masyarakat, khususnya di sektor kesehatan dan pendidikan. Pengumuman ini disampaikan saat beliau membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Kota Semarang Tahun 2025-2029 di Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/5).
Agustina menekankan pentingnya penyelesaian kebutuhan infrastruktur layanan dasar. "Kami fokus infrastruktur layanan dasar, kami selesaikan dulu jumlah kebutuhan puskesmas sama puskesmas pembantu," ujarnya. Pemetaan kebutuhan layanan kesehatan akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk mempertimbangkan keberadaan rumah sakit swasta.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembangunan fasilitas kesehatan baru akan diprioritaskan di daerah yang jauh dari jangkauan rumah sakit swasta atau minim layanan kesehatan primer. "Misalnya di tempat-tempat yang jauh dari jangkauan RS swasta itu atau tidak ada layanan primernya, di situ harus segera dibangun puskesmas pembantu, puskesmas, atau rumah sakit, itu penting. Kesehatan itu penting," tegasnya.
Layanan Kesehatan yang Merata
Pemerintah Kota Semarang berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi seluruh warganya. Hal ini akan dicapai melalui penambahan fasilitas kesehatan di berbagai wilayah, memastikan layanan kesehatan yang merata dan terjangkau.
Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah pemetaan kebutuhan layanan kesehatan di setiap wilayah. Dengan demikian, pembangunan fasilitas kesehatan dapat ditargetkan secara tepat sasaran dan efektif.
Selain itu, kolaborasi dengan rumah sakit swasta juga akan dipertimbangkan untuk memastikan ketersediaan layanan kesehatan yang komprehensif bagi masyarakat.
Pendidikan Inklusif dan Berkualitas
Di sektor pendidikan, Wali Kota Semarang memastikan tidak ada siswa yang terhalang melanjutkan pendidikan karena kendala biaya. "Layanan dasar berupa pendidikan ini kan aset. Semua urusan pendidikan harus diselesaikan, termasuk yang enggak bisa bayar SPP. Kami sedang cari format agar tidak melanggar aturan," jelasnya.
Komitmen ini menunjukkan upaya Pemkot Semarang untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua warga, tanpa memandang latar belakang ekonomi.
Pemkot Semarang akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan untuk mencari solusi pendanaan yang sesuai aturan dan memastikan tercapainya tujuan tersebut.
Strategi Pembangunan Bertahap
Pembangunan infrastruktur di Kota Semarang akan dilakukan secara bertahap dan terfokus. "Jadi, ada konsentrasi setiap tahunnya. Tahun 2025 mau bangun apa, 2026 mau bangun apa. Begitu seterusnya sampai 2029. Kami agak merubah sedikit pola penganggarannya," ungkap Agustina.
Meskipun sektor lain seperti pariwisata juga penting, pembangunan infrastruktur layanan dasar kesehatan dan pendidikan tetap menjadi prioritas utama dalam RPJMD 2025-2029. Dengan strategi ini, diharapkan pembangunan di Kota Semarang akan lebih merata dan berkelanjutan.
Dengan adanya prioritas yang jelas dan strategi pembangunan yang terencana, diharapkan Kota Semarang dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam bidang kesehatan dan pendidikan pada periode 2025-2029. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Semarang secara keseluruhan.