Wamendiktisaintek Dorong Pencetakan Talenta Unggul untuk Ekonomi Hijau Indonesia
Wakil Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi mendorong pengembangan talenta unggul di Indonesia untuk mendukung visi Net Zero Emission (NZE) pada 2060 melalui adaptasi kurikulum, pendidikan vokasi, dan kolaborasi industri-akademisi.
![Wamendiktisaintek Dorong Pencetakan Talenta Unggul untuk Ekonomi Hijau Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230310.772-wamendiktisaintek-dorong-pencetakan-talenta-unggul-untuk-ekonomi-hijau-indonesia-1.jpg)
Jakarta, 6 Februari 2024 - Wakil Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Wamendikbudristek) RI, Stella Christie, menekankan pentingnya mencetak talenta unggul untuk mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis lalu, seiring dengan komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Membangun Talenta Unggul untuk Ekonomi Hijau
Indonesia memiliki target ambisius untuk mencapai NZE. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan siap menghadapi tantangan ekonomi hijau. "Indonesia perlu memiliki cukup talenta untuk mendukung visi tersebut," tegas Wamendikbudristek Stella.
Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi, tengah berupaya keras dalam menyiapkan SDM tersebut. Salah satu strateginya adalah dengan melakukan adaptasi kurikulum di perguruan tinggi, menguatkan pendidikan vokasi, dan menyelaraskan program pendidikan dengan kebutuhan industri. Kurikulum yang relevan akan memastikan lulusan memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh pasar kerja di sektor ekonomi hijau.
Peran Pendidikan Vokasi dan Riset
Wamendikbudristek Stella juga menekankan pentingnya pengembangan research mindset di perguruan tinggi. Pendidikan vokasi berbasis kerja juga berperan penting dalam mencetak SDM yang adaptif dan siap menghadapi perkembangan teknologi. "Universitas sebagai pendorong penelitian primer memiliki peran dalam mendorong pertumbuhan research mindset," ujarnya. Pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan industri akan menghasilkan lulusan yang siap kerja dan mampu berkontribusi langsung dalam pengembangan ekonomi hijau.
Kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri sangat krusial. Pengembangan inovasi, penyerapan teknologi, dan hubungan yang erat antara perguruan tinggi dan industri akan mempercepat proses transformasi menuju ekonomi hijau. Dengan demikian, lulusan perguruan tinggi tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga memiliki pengalaman praktis yang relevan.
Kolaborasi Industri dan Akademisi
Namun, pembentukan talenta unggul tidak hanya menjadi tanggung jawab perguruan tinggi. Peran industri dan investor juga sangat penting. Wamendikbudristek Stella menekankan perlunya kebijakan insentif industri untuk mendorong kolaborasi yang lebih erat antara dunia industri dan akademisi. Hal ini akan menciptakan sinergi yang positif dan menghasilkan SDM yang berkualitas.
Pertumbuhan startup di Indonesia menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi ini dapat menghasilkan talenta unggul. Pemerintah akan berupaya memastikan ketersediaan talenta unggul untuk menopang terwujudnya ekonomi hijau melalui berbagai skema. Skema tersebut antara lain penerapan riset untuk menghasilkan inovasi bagi industri, pengawasan tren bidang industri untuk melakukan integrasi, penyerapan teknologi, dan peningkatan hubungan industri dengan perguruan tinggi.
Kesimpulan
Upaya pemerintah dalam mencetak talenta unggul untuk ekonomi hijau merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan global. Dengan adaptasi kurikulum, penguatan pendidikan vokasi, dan kolaborasi yang erat antara industri dan akademisi, Indonesia diharapkan mampu mewujudkan visi NZE pada tahun 2060 dan menjadi pemimpin dalam ekonomi hijau di tingkat global. Komitmen dan kerja sama semua pihak sangat diperlukan untuk mencapai tujuan mulia ini.