Warga Jakut Kembali ke Rumah Usai Banjir Surut
Setelah banjir surut, warga Jakarta Utara berangsur kembali ke rumah masing-masing, meskipun beberapa masih bertahan di pengungsian dan berharap pemerintah memperhatikan rawan banjir di wilayah mereka.
![Warga Jakut Kembali ke Rumah Usai Banjir Surut](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230224.860-warga-jakut-kembali-ke-rumah-usai-banjir-surut-1.jpeg)
Banjir yang melanda Jakarta Utara (Jakut) beberapa waktu lalu telah surut, dan warga mulai kembali ke rumah mereka. Berdasarkan data yang dihimpun, Jumat siang pukul 13.00 WIB, jumlah pengungsi di Depo BCC Cilincing tinggal 15 orang, turun drastis dari 500 orang pada pagi harinya.
Situasi Pengungsian
Penurunan jumlah pengungsi juga terlihat di Kelurahan Semper Barat. Dari 1.485 jiwa yang mengungsi, kini tersisa 887 jiwa yang masih berada di sejumlah lokasi penampungan seperti Rusun Embrio dan tempat lainnya. Hal ini menunjukkan adanya pergerakan warga kembali ke rumah masing-masing.
Kondisi Jakarta Utara
BPBD DKI Jakarta melaporkan bahwa tidak ada lagi permukiman atau jalan di Jakarta Utara yang terendam banjir pada Jumat siang. Kondisi ini memberikan angin segar bagi warga yang telah lelah mengungsi.
Kesaksian Warga
Ipah, Ketua RT 18 RW 05 Kampung Sepatan Cilincing, menyatakan bahwa pengungsian di Depo BCC, yang sebelumnya penuh sesak, kini telah sepi. Warga memilih kembali ke rumah untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Meskipun demikian, ia sendiri masih bertahan di pengungsian dan belum mengetahui kondisi rumahnya.
Kerentanan Banjir
Ipah menjelaskan bahwa wilayah Kampung Sepatan memang rawan banjir, dan warga sudah terbiasa menghadapi situasi ini setiap musim hujan. Mereka berharap pemerintah dapat memberikan perhatian serius terhadap permasalahan banjir yang berulang di daerah tersebut.
Harapan Warga
Sebanyak 1.163 warga Kampung Sepatan berharap pemerintah Jakarta Utara dapat memberikan solusi agar banjir tidak terjadi lagi di wilayah mereka. Pernyataan ini mewakili harapan banyak warga yang menginginkan lingkungan yang aman dan terbebas dari ancaman banjir.
Kesimpulan
Surutnya banjir di Jakarta Utara menandai berakhirnya masa pengungsian bagi sebagian besar warga. Namun, pengalaman ini juga menyoroti pentingnya perhatian pemerintah terhadap daerah-daerah yang rawan banjir untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.