Waspada Bencana! Bibit Siklon Tropis Ancam Jabar
Sekda Jabar meminta seluruh kabupaten/kota meningkatkan kewaspadaan bencana hidrometeorologi akibat bibit siklon tropis yang berpotensi menimbulkan hujan ekstrem dan gelombang tinggi.
![Waspada Bencana! Bibit Siklon Tropis Ancam Jabar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/150035.020-waspada-bencana-bibit-siklon-tropis-ancam-jabar-1.jpg)
Bandung, 5 Februari 2025 - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, mengimbau 27 kabupaten/kota di Jawa Barat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana. Imbauan ini menyusul munculnya bibit siklon tropis di wilayah pantai selatan Jawa Barat beberapa waktu terakhir. Ancaman bencana ini tidak bisa dianggap enteng mengingat Jawa Barat merupakan daerah rawan bencana seperti longsor, gempa bumi, dan banjir bandang.
Antisipasi Bencana: Mitigasi dan Kesiapsiagaan
Herman Suryatman menekankan pentingnya upaya mitigasi bencana. "Semua harus tanggap bencana. Sebaik-baiknya adalah antisipasi, kalau terjadi sebaiknya melakukan langkah-langkah sinergis di lapangan untuk memastikan keselamatan jiwa," ujarnya. Salah satu upaya mitigasi yang disarankan adalah melakukan susur sungai untuk memastikan kelancaran aliran dan mengurangi risiko banjir bandang. Ia juga mengingatkan pentingnya mengaktifkan tim tanggap bencana di setiap desa, agar tidak menunggu kejadian baru bertindak.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi terkini kepada kabupaten/kota. Koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga akan ditingkatkan.
Anggaran BTT Tetap Aman
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Pemprov Jabar telah menyiapkan Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). Herman memastikan bahwa anggaran BTT aman dan tidak akan terdampak efisiensi anggaran yang tengah dilakukan. "BTT tetap aman (tidak terdampak efisiensi). Namanya belanja tidak terduga harus diantisipasi berbagai kemungkinan ke depan," tegasnya. Meskipun belum merinci besaran BTT di tahun 2025, ia memastikan angka tersebut tidak akan berubah dari APBD murni 2025.
Peringatan BMKG: Tiga Bibit Siklon Tropis
Sebelumnya, BMKG melaporkan adanya tiga bibit siklon tropis yang berpotensi berdampak signifikan terhadap cuaca di Indonesia. Dua bibit siklon aktif, 99S di Samudra Hindia Selatan Banten dan 90S di selatan Nusa Tenggara Barat/Timor, berpotensi meningkatkan curah hujan, angin kencang, dan gelombang tinggi. Meskipun diprediksi menjauh, dampak tidak langsungnya tetap perlu diwaspadai.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa kombinasi bibit siklon, fenomena La Niña lemah, Monsun Asia, Seruak Udara Dingin dari Siberia, gelombang atmosfer, dan Madden Julian Oscillation (MJO) meningkatkan risiko cuaca ekstrem. BMKG memprediksi potensi hujan lebat hingga ekstrem di beberapa wilayah, termasuk Jawa Barat, selama sepekan ke depan mulai 2 Februari 2025.
Potensi Gelombang Tinggi dan Ancaman Bencana Hidrometeorologi
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menambahkan potensi gelombang tinggi hingga 4 meter di beberapa perairan Indonesia. BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang. Masyarakat di daerah rawan longsor diminta waspada, menghindari aktivitas di lereng curam, dan memperhatikan tanda-tanda awal longsor. Perawatan drainase juga penting untuk mengurangi risiko genangan dan banjir.
Kesimpulannya, kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana akibat bibit siklon tropis sangat penting. Koordinasi antara pemerintah daerah dan BMKG, serta kesiapan anggaran BTT, menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di Jawa Barat.