Waspada! BMKG Imbau Masyarakat Maluku Utara Antisipasi Hujan Deras 22-25 Maret 2025
BMKG memperingatkan potensi hujan deras disertai kilat dan angin kencang di Maluku Utara pada 22-25 Maret 2025, mengancam bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Maluku Utara (Malut). Peringatan ini dikeluarkan menyusul hujan deras yang telah terjadi selama sepekan terakhir dan diprediksi akan berlanjut hingga 25 Maret 2025. Peringatan ini disampaikan pada Sabtu, 22 Maret 2025 di Ternate. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
"Berdasarkan pantauan terkini, terdapat pola siklonik serta pertemuan dan belokan massa udara di sekitar wilayah Malut yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan," jelas Prakirawan Cuaca BMKG Sultan Baabullah Ternate, Muhammaf Fauzi Bintiang.
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah Maluku Utara. Potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang juga menjadi ancaman serius yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Hujan Lebat Ancam Beberapa Wilayah di Maluku Utara
BMKG memprediksi potensi hujan ringan hingga sedang akan terjadi di wilayah Tobelo, Galela, Loloda, Ibu, Jailolo, Ternate, Tidore, Makian, Kayoa, Gane, Kasiruta, Bacan, Obi, dan sekitarnya hingga sore hari. Namun, potensi hujan sedang hingga lebat diperkirakan akan melanda Morotai, Loloda, Galela, Tobelo, Kao, Ibu, Jailolo, Sidangoli, Batang Dua, Ternate, Tidore, Sofifi, Oba, Wasile, Maba, Weda, Patani, Gane, Bacan, Kayoa, Obi, Mangoli, Taliabu, Sanana, dan Sulabesi.
Lebih lanjut, BMKG juga mengingatkan kemungkinan hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah. Wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami kondisi cuaca ekstrem tersebut antara lain Jailolo Selatan, Patani Timur, Tobelo Tengah, Obi Selatan, Sanana, Morotai Selatan Barat, Pulau Ternate, dan Oba Utara.
"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah rawan. Masyarakat yang membutuhkan informasi cuaca terkini dapat mengakses layanan informasi resmi dari BMKG," ujar Muhammaf Fauzi Bintiang.
BPBD Malut Imbau Kesiapsiagaan Warga
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malut, Fehby Alting, turut mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana akibat curah hujan tinggi. "Bencana banjir dan longsor berpotensi terjadi di sejumlah wilayah, sehingga langkah antisipatif menjadi sangat penting," katanya.
Fehby menyarankan warga untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing sebagai langkah antisipasi. Selain itu, warga juga disarankan untuk menyiapkan tas siaga berisi kebutuhan darurat seperti makanan, minuman, obat-obatan, pakaian, dokumen penting, dan uang tunai.
BPBD menekankan pentingnya kesiapsiagaan semua pihak dalam mengurangi risiko dan dampak bencana. Masyarakat juga diminta segera melapor ke pihak berwenang jika menemukan tanda-tanda potensi bencana di sekitar mereka. "Kami mengimbau warga agar lebih waspada dan selalu siap menghadapi kemungkinan bencana. Jika menemukan tanda-tanda yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang," tegas Fehby.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk meminimalisir dampak buruk dari potensi bencana hidrometeorologi yang mengancam.