Waspada Cuaca Ekstrem! BMKG Imbau Warga Maluku Utara Siaga Bencana
BMKG Ternate memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Maluku Utara hingga akhir Maret 2025, meminta warga waspada banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan imbauan penting bagi seluruh masyarakat Provinsi Maluku Utara. Peringatan ini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda wilayah tersebut pada periode 24 hingga 30 Maret 2025. Imbauan ini dikeluarkan setelah BMKG mendeteksi adanya pola konvergensi dan belokan massa udara di sekitar Maluku Utara yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Kepala BMKG Stasiun Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin, menyampaikan bahwa kondisi ini dapat memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di berbagai wilayah Maluku Utara. Prakiraan cuaca menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah, termasuk Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, dan Pulau Taliabu. Potensi hujan ekstrem ini perlu diwaspadai oleh seluruh lapisan masyarakat.
Lebih lanjut, Sakimin menjelaskan bahwa potensi hujan dengan intensitas tinggi ini diperkirakan akan meluas hingga ke Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, dan Kabupaten Kepulauan Sula pada tanggal 26 dan 27 Maret 2025. BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem ini.
Waspada Bencana Hidrometeorologi
BMKG mengimbau masyarakat Maluku Utara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana hidrometeorologi. Bencana-bencana tersebut antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, serta angin kencang yang dapat membahayakan keselamatan jiwa dan harta benda. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan pentingnya pengurangan risiko bencana. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. Langkah-langkah ini sangat penting untuk mencegah terjadinya banjir, terutama pada sore hari ketika potensi hujan ringan hingga lebat cukup tinggi di beberapa wilayah seperti Morotai, Galela, Loloda, Ibu, Tobelo, Kao, Malifut, Jailolo, Wasile, Maba, Weda, Patani, Gane, Bacan, Obi, Mangoli, dan Taliabu.
Pemerintah daerah juga diharapkan untuk berperan aktif dalam menghadapi potensi bencana ini. Kesiapan infrastruktur, sistem tata kelola sumber daya air, dan koordinasi antar instansi sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif dari cuaca ekstrem. Pentingnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana ini tidak dapat dipandang sebelah mata.
Imbauan dan Rekomendasi BMKG
BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat untuk senantiasa memantau informasi cuaca dari sumber-sumber resmi. Jangan mengandalkan informasi dari sumber yang tidak terpercaya. Dengan memantau informasi cuaca secara berkala, masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengambil langkah antisipasi yang diperlukan.
Masyarakat juga diimbau untuk mengenali potensi bencana di lingkungan sekitar tempat tinggal masing-masing. Dengan memahami potensi bencana di sekitar, masyarakat dapat melakukan langkah-langkah mitigasi yang tepat dan efektif. Pentingnya pemahaman akan risiko bencana tidak dapat dilewatkan begitu saja.
Langkah mitigasi yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan membersihkan saluran air, memastikan drainase berfungsi dengan baik, dan menata lingkungan sekitar agar tidak rentan terhadap bencana. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat sangatlah penting dalam upaya mengurangi risiko bencana hidrometeorologi.
"Kami berharap pemerintah daerah dan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem ini," ujar Sakimin. "Koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi." Pernyataan ini menekankan pentingnya kerjasama dalam menghadapi potensi bencana.
BMKG kembali menegaskan pentingnya kewaspadaan dan pemantauan informasi cuaca terkini dari sumber resmi. Dengan kesiapsiagaan dan langkah antisipasi yang tepat, diharapkan dampak negatif dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir.