Waspada! BMKG Imbau Masyarakat NTB Antisipasi Curah Hujan Tinggi
BMKG memperingatkan peningkatan curah hujan signifikan di NTB selama sepekan ke depan akibat dinamika atmosfer, aktivitas MJO, gelombang Rossby, dan siklon tropis Genesis, serta meminta masyarakat waspada potensi banjir dan gelombang tinggi.
![Waspada! BMKG Imbau Masyarakat NTB Antisipasi Curah Hujan Tinggi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/090028.156-waspada-bmkg-imbau-masyarakat-ntb-antisipasi-curah-hujan-tinggi-1.jpg)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mewaspadai peningkatan curah hujan yang signifikan selama sepekan ke depan. Peringatan ini disampaikan Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Satria Topan Primadi, pada Sabtu di Mataram.
Curah Hujan Tinggi di NTB: BMKG memprediksi potensi cuaca ekstrem hingga 6 Februari 2025. Peningkatan curah hujan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk dinamika atmosfer yang cukup signifikan di Indonesia, khususnya NTB.
Penyebab Cuaca Ekstrem: Satria Topan Primadi menjelaskan bahwa aktivitas madden jullian oscillation (MJO) dan gelombang rossby ekuator berperan penting dalam kondisi ini. Selain itu, keberadaan siklon tropis Genesis di Samudera Hindia sebelah barat Pulau Jawa juga turut mempengaruhi cuaca di NTB.
Kondisi Atmosfer: Di selatan NTB dan Papua, terbentuknya daerah belokan angin, pertemuan massa udara, dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) meningkatkan aktivitas konveksi dan pembentukan awan hujan. Kondisi ini berpotensi menyebabkan hujan lebat dalam beberapa waktu.
Potensi Gelombang Tinggi: Selain hujan lebat, BMKG juga memprediksi potensi gelombang tinggi di perairan NTB. Gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 4 meter berpotensi terjadi di selatan Selat Lombok, Selat Alas, Selat Sape, dan Samudera Hindia.
Imbauan BMKG: Mengantisipasi potensi banjir akibat peningkatan curah hujan, BMKG mengimbau masyarakat untuk memastikan saluran air tetap lancar. Masyarakat juga diminta untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memangkas dahan atau ranting pohon yang rapuh di sekitar rumah. Langkah-langkah ini penting untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi.
Kesimpulan: Peningkatan curah hujan dan potensi gelombang tinggi di NTB memerlukan kewaspadaan masyarakat. Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk mengurangi dampak negatif dari cuaca ekstrem ini. Selalu pantau informasi terkini dari BMKG untuk langkah antisipasi yang lebih baik.