Waspada Musim Angin Utara di Kepri hingga Februari 2025
BPBD Kepri mengimbau masyarakat mewaspadai gelombang tinggi dan potensi bencana akibat musim angin utara yang diperkirakan berlangsung hingga pertengahan Februari 2025, terutama bagi nelayan dan pengguna transportasi laut.
![Waspada Musim Angin Utara di Kepri hingga Februari 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/180049.620-waspada-musim-angin-utara-di-kepri-hingga-februari-2025-1.jpg)
Masyarakat Kepulauan Riau (Kepri) diimbau waspada. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepri, Hasbi, memberikan peringatan terkait musim angin utara yang masih berlangsung hingga pertengahan Februari 2025. Peringatan ini disampaikan di Tanjungpinang, Sabtu, 1 Februari 2025.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), angin utara berpotensi menyebabkan gelombang tinggi di perairan Kepri. Hal ini perlu diwaspadai oleh seluruh masyarakat, khususnya mereka yang beraktivitas di laut. BPBD Kepri dan BMKG telah berkoordinasi untuk memetakan wilayah rawan gelombang tinggi.
Beberapa daerah rawan gelombang tinggi telah diidentifikasi, antara lain perairan Natuna dengan potensi gelombang mencapai 4-6 meter. Wilayah perairan lain yang berisiko, meliputi jalur pelayaran menuju Lingga, Karimun, dan Moro. Gelombang tinggi di perairan ini disebabkan lokasi perairan yang merupakan laut lepas.
Imbauan khusus diberikan kepada nelayan agar berhati-hati saat melaut. Keselamatan menjadi prioritas utama. Selain nelayan, operator kapal dan pengguna transportasi laut juga diimbau untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca BMKG sebelum memulai perjalanan. Mereka juga harus mematuhi imbauan larangan berlayar dari otoritas terkait jika gelombang tinggi melebihi batas aman.
Keselamatan juga harus diperhatikan bagi masyarakat yang beraktivitas di darat. Angin kencang berpotensi menyebabkan pohon tumbang. Oleh karena itu, kewaspadaan perlu ditingkatkan saat berada di luar rumah. BPBD Kabupaten/Kota se-Kepri juga telah diperintahkan untuk siaga dalam menghadapi potensi bencana.
BPBD bersama instansi terkait harus selalu siap membantu jika ada laporan dari warga mengenai bencana. Hasbi juga mengingatkan pentingnya keselamatan di laut. Sebagai contoh, baru-baru ini terjadi insiden kapal pecah di perairan Lingga akibat gelombang tinggi. Untungnya seluruh awak kapal selamat berkat bantuan kapal tug boat.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk senantiasa memperhatikan keselamatan berlayar, khususnya selama musim angin utara. Kesiapsiagaan dan kewaspadaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana yang ditimbulkan oleh musim angin utara ini. Seluruh masyarakat Kepri diharapkan untuk selalu mengikuti informasi dan imbauan dari BPBD dan BMKG.