Waspadai Penyakit Infeksi Usai Lebaran, Imbauan Kadinkes Jatim
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur mengimbau masyarakat waspada penyakit infeksi seperti demam, diare, dan ISPA pasca Lebaran, serta penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes melitus.

Surabaya, 7 April 2025 (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap peningkatan kasus penyakit infeksi pasca perayaan Idul Fitri 1446 H. Imbauan ini disampaikan menyusul data Dinkes Jatim yang menunjukkan peningkatan kasus demam, gastroenteritis (diare), dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga 3 April 2025.
"Hari besar keagamaan seperti Idul Fitri identik dengan makanan bersantan dan manis, serta aktivitas mudik yang padat. Hal ini dapat memicu gangguan kesehatan, terutama infeksi," ujar Erwin di Surabaya, Kamis. Perubahan pola makan dan gaya hidup selama libur Lebaran menjadi faktor utama peningkatan kasus penyakit tersebut.
Oleh karena itu, Kadinkes Jatim mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan dan memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis yang tersedia di pos-pos kesehatan yang tersebar di berbagai wilayah Jawa Timur. Langkah ini dinilai penting untuk mendeteksi dini dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.
Waspada Demam, Diare, dan ISPA
Lebih lanjut, Erwin menjelaskan bahwa demam merupakan respons tubuh terhadap infeksi, termasuk demam berdarah dengue yang perlu diwaspadai, terutama pada musim penghujan. Diare, ditandai dengan buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi lembek hingga cair, umumnya menular melalui jalur fecal-oral.
Untuk mencegah diare, masyarakat diimbau untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), meliputi pemberian ASI dan MPASI yang aman, penggunaan air bersih, dan rajin mencuci tangan pakai sabun (CTPS). Kebersihan makanan dan lingkungan juga perlu diperhatikan, termasuk pembuangan tinja bayi yang benar.
ISPA, sebagai penyakit infeksi akut pada saluran pernapasan, juga menjadi perhatian. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai mikroorganisme dan rentan menyerang balita. Oleh karena itu, balita perlu dijauhkan dari penderita batuk, diberikan imunisasi lengkap, ASI eksklusif hingga 6 bulan, makanan bergizi seimbang, dan dijauhkan dari paparan asap rokok, dapur yang berasap, kendaraan bermotor, dan debu.
Selain itu, menjaga kebersihan rumah, ventilasi yang baik, dan kebiasaan mencuci tangan juga sangat penting untuk mencegah penyebaran ISPA.
Antisipasi Penyakit Tidak Menular
Selain penyakit menular, Kadinkes Jatim juga mengingatkan potensi peningkatan kasus penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes melitus pasca Lebaran. Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, memiliki beberapa faktor risiko, antara lain riwayat keluarga, konsumsi garam berlebih, merokok, konsumsi alkohol, dislipidemia, dan kurang aktivitas fisik.
Sementara itu, diabetes melitus ditandai dengan kadar glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/dL. Faktor risikonya meliputi obesitas, riwayat keluarga, hipertensi, dan gaya hidup tidak sehat. Untuk mencegah kedua penyakit ini, masyarakat diimbau untuk menerapkan pola hidup sehat dengan prinsip CERDIK: Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.
Penyandang hipertensi atau diabetes melitus juga diimbau untuk rutin mengonsumsi obat sesuai resep dokter, memeriksakan kesehatan secara berkala, dan menghindari faktor-faktor risiko yang dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, diharapkan masyarakat dapat tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit pasca Lebaran.
"Pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan. Mari kita jaga kesehatan kita dan keluarga dengan menerapkan pola hidup sehat," tutup Erwin Astha Triyono.