Dinkes Kulon Progo Waspadai Lonjakan Penyakit Menular Saat Lebaran 2025
Dinas Kesehatan Kulon Progo meningkatkan kewaspadaan terhadap lonjakan kasus keracunan makanan, penyakit menular seperti malaria dan demam berdarah, serta masalah sampah selama libur Lebaran 2025.

Kulon Progo, 28 Maret 2024 (ANTARA) - Menjelang libur Lebaran 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meningkatkan kewaspadaan terhadap beberapa potensi masalah kesehatan. Antisipasi dini difokuskan pada tiga hal utama: keracunan makanan, penyakit menular, dan penumpukan sampah. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga selama periode liburan panjang tersebut.
Kepala Dinkes Kulon Progo, Sri Budi Utami, mengungkapkan kekhawatiran utama terkait potensi keracunan makanan. Khususnya, peningkatan mobilitas dan jumlah warga yang berkumpul di berbagai tempat selama Lebaran meningkatkan risiko. "Hal ini menjadi perhatian, mengingat di Hari Raya Idul Fitri ini banyak warga yang terkonsentrasi atau berkumpul di suatu tempat. Sehingga penyediaan makanan dan minuman betul-betul harus dijaga dari sisi higienisnya," jelas Sri Budi dalam keterangannya di Kulon Progo, Jumat.
Lebih lanjut, Sri Budi menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan pangan secara menyeluruh. Mulai dari pemilihan bahan baku, proses penyimpanan, hingga alat masak dan penyajian harus diperhatikan secara ketat. "Masyarakat harus menjaga kebersihan mengantisipasi keracunan makanan," pesannya.
Antisipasi Penyakit Menular dan Masalah Sampah
Selain keracunan makanan, Dinkes Kulon Progo juga mewaspadai peningkatan kasus penyakit menular. Beberapa penyakit yang menjadi perhatian khusus antara lain malaria, demam berdarah dengue (DBD), leptospirosis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan diare. "Khusus untuk kewaspadaan penularan penyakit malaria, maka semua warga masyarakat yang datang harus lapor ke puskesmas atau juru malaria desa (JMD) untuk diambil darahnya," terang Sri Budi.
Upaya pencegahan penyakit menular ini juga mencakup peningkatan pengawasan dan penyediaan layanan kesehatan yang memadai. Dinkes Kulon Progo memastikan kesiapan fasilitas kesehatan (faskes) dalam memberikan pertolongan persalinan selama periode liburan Lebaran. Hal ini bertujuan untuk mencegah kematian ibu dan bayi.
Tidak kalah pentingnya adalah antisipasi masalah sampah. Sri Budi mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah yang baik untuk mencegah munculnya penyakit. "Hal ini mengingat sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat menjadi sumber penyakit," imbuhnya.
Sosialisasi dan Promosi Kesehatan
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat, Dinkes Kulon Progo gencar melakukan promosi kesehatan. Petugas kesehatan menyebarluaskan pesan-pesan kesehatan yang singkat, padat, dan mudah dipahami. Materi promosi kesehatan ini disampaikan secara luas dan berkelanjutan.
Tujuannya adalah untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat menuju Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih berperan aktif dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitarnya selama dan setelah libur Lebaran.
Dinkes Kulon Progo juga telah menyiapkan langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi potensi peningkatan kasus penyakit selama libur Lebaran. Selain meningkatkan kewaspadaan, Dinkes Kulon Progo juga akan meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait, seperti puskesmas dan instansi lainnya, untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi peningkatan kasus penyakit.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan masyarakat Kulon Progo dapat menikmati libur Lebaran dengan aman dan sehat. Penting bagi masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat, serta melaporkan segera jika mengalami gejala penyakit.