WFA di Gorontalo Bukan Libur, Tegaskan Gubernur Gusnar Ismail
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menegaskan bahwa kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi ASN bukanlah hari libur, melainkan transformasi digital untuk efisiensi anggaran dan peningkatan pelayanan publik.

Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, secara tegas menyatakan bahwa kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo bukanlah hari libur. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Gubernur usai peluncuran program WFA secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dari rumah jabatannya pada Jumat, 7 Maret 2025.
Peluncuran WFA ditandai dengan dimulainya kebijakan bekerja dari mana saja setiap hari Jumat bagi seluruh ASN. Gubernur menekankan pentingnya kesiapsiagaan ASN dalam menjalankan tugas meskipun bekerja di luar kantor. "WFA mulai kita laksanakan hari ini setiap Jumat. Tapi ingat, WFA itu bukan hari libur," tegas Gusnar Ismail.
Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Gorontalo untuk meningkatkan efisiensi anggaran dan pelayanan publik melalui transformasi digital, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Penerapan WFA juga mengacu pada Surat Edaran Gubernur Gorontalo Nomor 800/ORG/III/236/2025 tentang Penyesuaian Pola Kerja Kedinasan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk Efisiensi Anggaran Tahun 2025.
WFA: Efisiensi dan Transformasi Digital di Gorontalo
Gubernur Gusnar Ismail menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan WFA, seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo wajib selalu siap dihubungi. Hal ini memastikan kelancaran komunikasi dan koordinasi meskipun bekerja di luar kantor. Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta untuk mengembangkan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing dalam rangka penerapan WFA.
"Tidak ada yang tidak boleh dihubungi, ponsel harus aktif. WFA bukan berarti kita tidak bekerja, tapi bekerja dari mana saja melalui pendekatan transformasi digital sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan," tegas Gusnar kembali menekankan pentingnya komitmen dan tanggung jawab ASN dalam menjalankan tugas.
Penerapan WFA diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap efisiensi anggaran dan operasional pemerintah daerah. Dengan bekerja dari mana saja, diharapkan dapat mengurangi biaya operasional seperti penggunaan bahan bakar kendaraan dinas dan biaya operasional kantor.
Selain itu, WFA juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ASN dengan memberikan fleksibilitas dalam mengatur waktu dan tempat kerja. Namun, hal ini tetap harus diimbangi dengan disiplin dan tanggung jawab yang tinggi.
Peluncuran WFA dan Partisipasi Pejabat
Peluncuran program WFA dihadiri secara daring oleh Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie, Sekretaris Daerah Sofian Ibrahim, pimpinan OPD, serta pejabat administrator dan pengawas. Acara tersebut diisi dengan pemaparan materi tentang kebijakan pola kerja kedinasan dan evaluasi Monitoring Center for Prevention (MCP).
Partisipasi pejabat daerah secara daring menunjukkan dukungan penuh terhadap program WFA dan komitmen untuk menerapkan kebijakan tersebut secara efektif. Kehadiran mereka juga menandakan pentingnya koordinasi dan kolaborasi antar instansi dalam pelaksanaan program WFA.
Dengan adanya dukungan penuh dari para pejabat, diharapkan program WFA dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu peningkatan efisiensi anggaran dan peningkatan pelayanan publik di Provinsi Gorontalo.
Secara keseluruhan, kebijakan WFA di Gorontalo merupakan langkah strategis dalam upaya modernisasi pemerintahan dan peningkatan pelayanan publik. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada komitmen dan disiplin seluruh ASN dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.