Wisata Non Pendakian Gunung Rinjani Kembali Dibuka!
Tujuh destinasi wisata non pendakian di kaki Gunung Rinjani, Lombok, kembali dibuka setelah sempat ditutup karena cuaca ekstrem, kini wisatawan dapat menikmati keindahan alam Lombok kembali.

Gunung Rinjani, ikon wisata Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali membuka pintu bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahannya tanpa harus melakukan pendakian. Setelah sempat ditutup sementara akibat cuaca ekstrem di awal Februari 2025, tujuh destinasi wisata non pendakian di kaki gunung akhirnya dibuka kembali. Hal ini diumumkan langsung oleh Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) NTB, Yarman, pada Minggu, 23 Februari 2025 di Mataram.
Pembukaan kembali destinasi wisata ini disambut baik oleh masyarakat dan wisatawan. Keputusan tersebut diambil setelah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok menyatakan bahwa kondisi cuaca di NTB telah membaik. Dengan demikian, para pengunjung dapat kembali menikmati pesona alam Gunung Rinjani dengan aman dan nyaman.
Pembukaan kembali destinasi wisata ini tentu menjadi kabar gembira bagi sektor pariwisata Lombok yang sempat terdampak cuaca ekstrem sebelumnya. Diharapkan, pembukaan ini dapat kembali menggairahkan sektor pariwisata dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Destinasi Wisata yang Dibuka
Kepala Balai TNGR NTB, Yarman, merinci tujuh destinasi wisata non pendakian yang telah dibuka kembali. Destinasi tersebut antara lain wisata Tangkok Adeng (Desa Lenek Duren, Kecamatan Lenek), wisata Bornong Bike Park (Desa Aik Prapa, Kecamatan Aikmel), dan wisata Bukit Malang via Tombong Rebo (Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur).
Selain itu, ada juga wisata Sebau (Desa Sapit, Kecamatan Suela), wisata Savana Propok (Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba), Bukit Gedong (Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur), dan wisata jalur sepeda Sembalun (Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur). Beragam pilihan destinasi ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati keindahan alam Lombok sesuai minat dan preferensi masing-masing.
Bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi destinasi-destinasi tersebut, pembelian tiket masuk dilakukan secara online melalui aplikasi eRinjani Non Pendakian. Sistem ini diharapkan dapat memudahkan proses kunjungan dan meminimalisir kerumitan administrasi di lapangan. Dengan demikian, wisatawan dapat lebih fokus menikmati keindahan alam yang ditawarkan.
Penutupan Sementara Akibat Cuaca Ekstrem
Sebelumnya, destinasi wisata non pendakian di kawasan Gunung Rinjani sempat ditutup sementara mulai tanggal 10 Februari 2025. Penutupan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dampak cuaca ekstrem akibat bibit siklon tropis Invest 96S. Cuaca ekstrem tersebut ditandai dengan hujan lebat, angin kencang, dan potensi bencana hidrometeorologi lainnya seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Penutupan sementara tersebut bertujuan untuk memastikan keselamatan pengunjung dan juga untuk pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Hal ini menunjukkan komitmen pengelola dalam menjaga kelestarian alam dan memberikan pengalaman wisata yang aman dan nyaman bagi para pengunjung. Dengan dibukanya kembali destinasi wisata ini, diharapkan wisatawan dapat kembali menikmati keindahan alam Gunung Rinjani dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kelestarian lingkungan.
Informasi prakiraan cuaca dari BMKG menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan pembukaan kembali destinasi wisata ini. Dengan demikian, diharapkan tidak akan ada lagi penutupan mendadak yang dapat mengganggu rencana perjalanan wisatawan. Pembukaan kembali ini juga menandakan bahwa kondisi alam di sekitar Gunung Rinjani telah pulih dan aman untuk dikunjungi.
Dengan dibukanya kembali destinasi wisata non pendakian di kaki Gunung Rinjani, diharapkan dapat kembali meningkatkan kunjungan wisatawan ke Lombok dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Para wisatawan dapat kembali menikmati keindahan alam yang luar biasa di Lombok, dengan tetap memperhatikan aturan dan tata tertib yang berlaku.