Bimbing, Jangan Larang: Panduan Bijak Orang Tua dalam Menghadapi Penggunaan Media Sosial Anak
Psikolog UI menyarankan orang tua untuk membimbing, bukan melarang, penggunaan media sosial anak, dengan pendekatan yang disesuaikan usia dan tahap perkembangan anak, serta menekankan pentingnya literasi digital dan etika online.
![Bimbing, Jangan Larang: Panduan Bijak Orang Tua dalam Menghadapi Penggunaan Media Sosial Anak](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/140616.929-bimbing-jangan-larang-panduan-bijak-orang-tua-dalam-menghadapi-penggunaan-media-sosial-anak-1.jpg)
Media Sosial: Bimbingan, Bukan Larangan
Penggunaan media sosial oleh anak-anak menjadi perhatian banyak orang tua. Psikolog klinis dewasa Universitas Indonesia, Teresa Indira Andani, M.Psi, memberikan pandangan yang menarik: alih-alih melarang, orang tua sebaiknya membimbing anak dalam menggunakan media sosial. Hal ini disampaikannya dalam wawancara tertulis dengan ANTARA pada Rabu, 5 Juli 2023. Larangan total, menurutnya, kurang efektif, terutama untuk anak yang lebih besar dan remaja.
Pendekatan Sesuai Usia
Teresa menekankan pentingnya pendekatan yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Untuk anak usia 7 tahun ke bawah, ia menyarankan agar anak belum diperkenalkan dengan media sosial karena kesulitan membedakan realitas dan fantasi. Pada usia 7-11 tahun, pengenalan media sosial bisa dilakukan dengan pengawasan ketat dan batasan yang jelas. Platform yang digunakan harus aman dan sesuai usia. Orang tua disarankan untuk menerapkan kontrol langsung, membatasi waktu layar hingga 1-2 jam per hari, dan menggunakan aplikasi parental control.
Remaja usia 12 tahun ke atas perlu diajarkan literasi digital agar mampu mengelola media sosial secara mandiri, meskipun tetap dalam pengawasan orang tua. Komunikasi dan diskusi terbuka sangat penting pada usia ini. Orang tua perlu memahami alasan anak ingin menggunakan media sosial dan membimbing mereka untuk menggunakannya secara bertanggung jawab.
Literasi Digital dan Etika Online
Aturan waktu dan durasi penggunaan media sosial harus jelas. Etika digital dan privasi online juga perlu diajarkan dan diterapkan. Diskusi tentang konsekuensi jika aturan dilanggar perlu dilakukan bersama anak. Pendekatan ini tidak hanya membentuk kebiasaan digital yang sehat, tetapi juga membekali anak dengan keterampilan berpikir kritis dan literasi digital yang penting untuk masa depan mereka.
Menurut Teresa, media sosial bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang bagi anak untuk belajar, berinteraksi, dan berekspresi. Dengan bimbingan yang tepat, orang tua dapat membantu anak menggunakan media sosial secara bertanggung jawab, aman, dan edukatif. Bimbingan yang tepat akan membantu anak untuk memahami manfaat dan risiko penggunaan media sosial.
Kesimpulan
Kesimpulannya, pendekatan yang bijak dalam menghadapi penggunaan media sosial oleh anak adalah dengan memberikan bimbingan dan pemahaman yang kuat, bukan dengan larangan. Pendekatan ini harus disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan anak, serta menekankan pentingnya literasi digital dan etika online. Dengan demikian, anak dapat menggunakan media sosial secara bertanggung jawab dan aman.