Waspada! Anggota DPR Ingatkan Orang Tua Awasi Anak di Medsos
Anggota DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mengingatkan orang tua untuk mengawasi penggunaan media sosial anak guna mencegah dampak negatif pada kesehatan mental.

Jakarta, 13 Maret 2024 - Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah, menyampaikan peringatan penting kepada seluruh orang tua di Indonesia terkait pengawasan penggunaan media sosial oleh anak-anak mereka. Peringatan ini disampaikan dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk 'Menjaga Dunia Pendidikan dari Pengaruh Negatif Media Sosial' di Kompleks Parlemen, Jakarta. Beliau menekankan perlunya pengawasan aktif orang tua dalam interaksi anak dengan media sosial, karena dampak negatifnya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau sekolah saja.
Ledia Hanifa Amaliah menjelaskan bahwa kebebasan akses anak terhadap media sosial tanpa pengawasan orang tua dapat berdampak serius pada kesehatan mental mereka. Menurutnya, orang tua tidak bisa begitu saja membiarkan anak berinteraksi dengan media sosial tanpa pengawasan yang ketat. Hal ini penting karena dampak negatifnya dapat muncul secara perlahan dan sulit dideteksi tanpa perhatian yang cukup dari orangtua.
Salah satu dampak yang diungkap Ledia adalah tingginya kerentanan anak terhadap gangguan kesehatan mental akibat penggunaan media sosial yang tidak terkontrol. Contohnya, anak bisa mengalami kegelisahan dan kesedihan hanya karena tidak diikuti (unfollow) oleh teman-temannya di media sosial. Situasi ini, menurut Ledia, dapat berdampak pada perkembangan emosi dan ketahanan mental anak di masa depan.
Dampak Negatif Media Sosial Tanpa Pengawasan Orang Tua
Ledia menuturkan, penggunaan media sosial tanpa pengawasan dapat menyebabkan anak merasa sedih dan cemas jika teman-temannya tidak mengikuti akun media sosial mereka atau bahkan berhenti mengikuti (unfollow). Kondisi ini, menurutnya, menunjukkan betapa besar pengaruh media sosial terhadap emosi anak. Anak-anak yang mengalami hal ini, lanjut Ledia, mungkin akan merespon dengan cara yang tidak sehat, seperti membalas dengan unfollow juga atau bahkan memblokir akun teman mereka.
Lebih lanjut, Ledia menjelaskan bahwa dampak negatif ini dapat berakumulasi dan membentuk karakter anak yang kurang tangguh dalam menghadapi tantangan kehidupan. Anak-anak yang terbiasa dengan validasi sosial di media sosial mungkin akan kesulitan menghadapi penolakan atau kritik di dunia nyata. Mereka mungkin akan kurang percaya diri dan mudah terpengaruh oleh opini orang lain. Oleh karena itu, pengawasan orang tua sangat penting untuk membantu anak mengembangkan ketahanan mental dan emosional yang kuat.
Ia menambahkan bahwa orang tua seringkali terlalu permisif dan kurang menyadari dampak penggunaan media sosial terhadap anak. Kurangnya bekal dan pemahaman dari orang tua tentang dunia digital membuat anak rentan terhadap dampak negatif media sosial. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mendampingi dan mengawasi anak sangatlah krusial dalam membentuk karakter dan kesehatan mental anak.
Peran Orang Tua dalam Mengawasi Penggunaan Media Sosial Anak
Ledia menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam mengawasi penggunaan media sosial oleh anak-anaknya. Bukan berarti melarang sepenuhnya, tetapi lebih kepada membimbing dan mengajarkan anak untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab. Orang tua perlu memahami platform media sosial yang digunakan anak, konten yang mereka akses, dan interaksi mereka dengan pengguna lain.
Selain itu, orang tua juga perlu membangun komunikasi yang terbuka dengan anak-anak mereka tentang penggunaan media sosial. Ajarkan anak untuk mengenali konten negatif, berinteraksi dengan pengguna lain secara sopan dan bertanggung jawab, serta memahami konsekuensi dari tindakan mereka di dunia maya. Dengan demikian, orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk menggunakan media sosial secara sehat dan produktif.
Penting juga bagi orang tua untuk menjadi teladan dalam penggunaan media sosial. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka, sehingga orang tua perlu menunjukkan contoh penggunaan media sosial yang bijak dan bertanggung jawab. Dengan demikian, anak-anak dapat belajar dari contoh yang baik dan menghindari perilaku negatif di media sosial.
Kesimpulannya, pengawasan orang tua terhadap penggunaan media sosial anak merupakan langkah penting untuk melindungi kesehatan mental dan perkembangan anak di era digital. Dengan pemahaman yang baik dan komunikasi yang terbuka, orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk memanfaatkan media sosial secara positif dan menghindari dampak negatifnya.