Menbud Fadli Zon Buka Festival Seabad Pramoedya Ananta Toer di Blora
Menteri Kebudayaan Fadli Zon membuka Festival Blora Seabad Pramoedya Ananta Toer di Blora, Jawa Tengah, memperingati 100 tahun kelahiran sastrawan legendaris Indonesia tersebut, sekaligus menekankan pentingnya menulis bagi keabadian.
![Menbud Fadli Zon Buka Festival Seabad Pramoedya Ananta Toer di Blora](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/220038.512-menbud-fadli-zon-buka-festival-seabad-pramoedya-ananta-toer-di-blora-1.jpeg)
Blora, Jawa Tengah menjadi saksi bisu perhelatan akbar Festival Blora Seabad Pramoedya Ananta Toer. Pembukaan festival ini secara resmi dilakukan oleh Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, pada Kamis (6/2). Peringatan 100 tahun kelahiran sastrawan kenamaan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, ini dikemas dalam serangkaian acara budaya yang menarik perhatian banyak pihak.
Pentingnya Menulis Menurut Pramoedya
Dalam sambutannya, Menbud Fadli Zon menyinggung kutipan inspiratif dari Pramoedya Ananta Toer: “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, maka ia akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah”. Fadli menekankan pesan mendalam dari kutipan tersebut, terutama bagi generasi muda. Menurutnya, menulis bukan sekadar aktivitas, melainkan sebuah pengabdian untuk keabadian dan peradaban. Dengan menulis, kita turut menjaga ingatan kolektif bangsa dan memastikan warisan budaya tetap lestari.
Pramoedya Ananta Toer, bagi Fadli, adalah sosok yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan sastra Indonesia. Karya-karya monumental seperti Bumi Manusia, Gadis Pantai, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca menjadi bukti nyata dedikasinya. Karya-karya tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah kesadaran dan memacu refleksi kritis terhadap perjalanan bangsa.
Rangkaian Acara Festival
Festival Blora Seabad Pramoedya Ananta Toer menyuguhkan beragam kegiatan menarik di Pendopo Bupati Blora. Mulai dari dialog kebudayaan yang mendalam, peresmian patung dan sketsa Pramoedya Ananta Toer yang mengabadikan sosok sang maestro, hingga pemutaran film Bumi Manusia yang selalu memikat penonton. Suasana semakin meriah dengan konser musik, monolog, dan berbagai pementasan seni lainnya. Semaraknya acara ini menjadi bukti penghormatan dan apresiasi terhadap warisan Pramoedya.
Blora Art Space dan Pameran Karya Seni
Selain membuka festival, Menbud Fadli Zon juga menyempatkan diri mengunjungi Blora Art Space. Di sana, beliau meresmikan pameran patung dan sketsa Pramoedya Ananta Toer. Pameran ini menampilkan berbagai karya seni rupa modern yang secara kreatif menggambarkan perjalanan hidup dan karya-karya sang sastrawan. Pameran ini menjadi daya tarik tersendiri, memadukan apresiasi terhadap Pramoedya dengan perkembangan seni rupa kontemporer.
Pramoedya: Inspirasi bagi Bangsa
Fadli Zon memberikan apresiasi tinggi kepada Pramoedya Ananta Toer. Menurutnya, Pramoedya mampu menggugah kesadaran kolektif masyarakat melalui karya-karyanya yang sarat makna. Cerita-cerita yang ditulisnya mencerminkan perjuangan, kemanusiaan, dan identitas bangsa Indonesia. Karya-karya Pram, bukan sekadar buku, melainkan cermin perjalanan bangsa yang penuh liku, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi penerus.
Menbud berharap, warisan Pramoedya Ananta Toer akan terus menginspirasi, tidak hanya di dunia sastra, tetapi juga dalam konteks kemajuan bangsa dan kemanusiaan secara luas. Festival ini menjadi momentum penting untuk mengenang dan menghormati kontribusi besar Pramoedya bagi Indonesia dan dunia.
Festival ini diharapkan dapat menjadi warisan abadi, menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa. Pramoedya Ananta Toer, melalui karya-karyanya yang monumental, akan selalu dikenang sebagai salah satu pilar sastra Indonesia.