Mudik Lebaran: Kapan Pasien Jantung Boleh Nyetir? Dokter Ungkap Kriterianya
Dokter spesialis jantung ungkap kriteria pasien jantung yang diperbolehkan mengemudi saat mudik Lebaran, serta tips menjaga kesehatan selama perjalanan dan di kampung halaman.

Jakarta, 26 Maret 2024 (ANTARA) - Kabar baik bagi para pemudik yang memiliki riwayat penyakit jantung! Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, dr. Mega Febrianora, SpJP(K), memberikan penjelasan mengenai kriteria pasien jantung yang diperbolehkan mengemudi saat mudik Lebaran. Menurutnya, pasien dengan kondisi jantung stabil dapat mengemudi, tetapi dengan beberapa catatan penting.
Penjelasan tersebut disampaikan dr. Mega dalam sebuah webinar. Ia menjelaskan bahwa mengemudi merupakan aktivitas yang ringan secara metabolik, hanya membutuhkan 1-2 MET (Metabolic Equivalent of Task). Namun, hal ini berlaku untuk kondisi mengemudi yang relatif singkat dan tidak terlalu melelahkan, bukan mengemudi truk jarak jauh atau berkendara selama berhari-hari.
Durasi mengemudi yang direkomendasikan bagi pasien jantung dengan pembuluh darah yang telah terbuka sepenuhnya atau tidak tersumbat adalah maksimal enam jam. "Jadi kalau di bawah enam jam masih diperbolehkan, dengan catatan durasinya tidak lewat ya. Tapi kalau dirasa sampai 12 jam nyetir itu sangat tidak direkomendasikan. Apalagi kalau belum dibuka (sumbatan pembuluh darah) secara total," tegas dr. Mega.
Tips Mudik Sehat untuk Pasien Jantung
Mengingat potensi kemacetan selama mudik, dr. Mega memberikan beberapa tips penting bagi pasien jantung agar tetap sehat selama perjalanan. Pasien disarankan untuk mempertahankan pola makan dan minum yang teratur, mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter, serta istirahat secara berkala untuk mencegah kelelahan. "Jadi faktor bukan hanya jantungnya oke atau tidak, tapi faktor secara keseluruhan metabolisme untuk mendukung," tambahnya.
Setelah tiba di kampung halaman, penting bagi pasien jantung untuk memastikan istirahat cukup, sekitar 6-8 jam per hari. Selain itu, hindari konsumsi makanan dan minuman kalengan, serta batasi asupan gula, garam, lemak, dan santan. Mengelola stres juga sangat penting, karena kondisi pikiran dan hati yang positif akan berdampak baik pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Olahraga ringan yang biasa dilakukan sehari-hari juga dapat dilanjutkan selama di kampung halaman. Yang perlu dihindari adalah mengonsumsi makanan yang digoreng dan dipanaskan kembali dengan cara digoreng. "Kontrol diri sendiri dan berani menolak makanan yang tidak sehat, jangan hanya karena tidak enak karena orang. Tradisi tidak enakan harus dihapuskan untuk hidup yang lebih sehat," pesan dr. Mega.
Kesimpulan
Kesimpulannya, pasien jantung dengan kondisi stabil dapat melakukan perjalanan mudik dengan mengemudi, asalkan durasi perjalanan tidak melebihi enam jam dan memperhatikan pola hidup sehat selama perjalanan dan di kampung halaman. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan perjalanan jauh untuk memastikan kondisi kesehatan jantung dalam keadaan prima dan aman untuk melakukan perjalanan.
Menjaga kesehatan jantung selama mudik Lebaran sangat penting. Dengan mengikuti anjuran dokter dan menerapkan pola hidup sehat, diharapkan para pemudik dengan riwayat penyakit jantung dapat menikmati momen berkumpul bersama keluarga dengan aman dan nyaman.