Tahukah Anda, AI Bisa Lindungi Perempuan dan Anak? Kemkomdigi Dukung AILECS untuk Perlindungan Publik dengan AI
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyatakan dukungan penuh terhadap AILECS, sebuah ajang yang akan membahas pemanfaatan AI untuk perlindungan publik dengan AI, khususnya perempuan dan anak. Penasaran bagaimana AI berperan?

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) secara resmi menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan ajang AI Law Enforcement and Community Safety (AILECS) yang dijadwalkan berlangsung pada April 2026. Inisiatif ini menandai komitmen pemerintah dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat penegakan hukum dan meningkatkan keamanan masyarakat secara menyeluruh.
AILECS, yang digagas oleh Monash University Indonesia, akan menjadi forum penting untuk mendiskusikan berbagai aspek terkait kebijakan dan implementasi AI. Fokus utama acara ini adalah bagaimana AI dapat berkontribusi pada perlindungan kelompok rentan, khususnya perempuan dan anak, dari berbagai ancaman digital maupun konvensional.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif ini setelah menerima audiensi dari perwakilan Monash University Indonesia di Kantor Kemkomdigi pada Jumat (1/8). Beliau menekankan bahwa AILECS diharapkan mampu menarik partisipasi aktif dari talenta digital muda Indonesia, serta menjadi katalisator bagi pengembangan sumber daya manusia AI di Tanah Air.
Peran AI dalam Penegakan Hukum dan Keamanan Masyarakat
Ajang AILECS dirancang sebagai platform kolaboratif yang melibatkan Monash University, Kepolisian Federal Australia, dan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai negara. Presiden Monash University Indonesia, Matthew Nicholson, menjelaskan bahwa kegiatan ini akan menjadi titik temu bagi para pengampu kebijakan serta pegiat teknologi digital dan internet dari Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Diskusi yang akan berlangsung dalam AILECS mencakup spektrum luas pemanfaatan AI, tidak hanya terbatas pada sektor hukum. Topik-topik penting seperti aplikasi AI di bidang pendidikan, kesehatan, serta aspek perlindungan hukum bagi perempuan dan anak akan menjadi sorotan utama. Ini menunjukkan pendekatan holistik dalam melihat potensi AI untuk kemajuan sosial.
Penyelenggaraan AILECS di Indonesia diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran gagasan dan pengalaman terbaik dalam mengimplementasikan AI secara etis dan bertanggung jawab. Tujuannya adalah merumuskan kerangka kerja dan kebijakan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, demi menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pengembangan Sumber Daya Manusia AI di Indonesia
Nezar Patria menyatakan optimisme bahwa AILECS tidak hanya berfungsi sebagai wadah diskusi, tetapi juga sebagai pendorong signifikan bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang AI. Pengembangan ini tidak hanya berfokus pada sektor hukum dan kebijakan, melainkan juga merambah ke sektor-sektor prioritas lain yang sangat terdampak oleh AI.
Sektor-sektor seperti pendidikan, dunia kerja, hingga transportasi, yang mengalami transformasi pesat berkat AI, akan menjadi fokus pengembangan kapasitas. Upaya ini penting untuk memastikan Indonesia memiliki talenta yang mumpuni dalam mengadopsi dan mengembangkan teknologi AI, sehingga dapat bersaing di kancah global dan memanfaatkan potensi AI secara maksimal.
Pertemuan antara Kemkomdigi dan Monash University Indonesia juga membahas inisiatif kerja sama yang lebih luas antar pemangku kepentingan. Inisiatif ini meliputi riset kolaboratif, penguatan kurikulum dan materi ajar di institusi pendidikan, serta penyelenggaraan kuliah tamu secara berkala yang menghadirkan pakar AI nasional maupun internasional. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mempercepat transfer pengetahuan dan keterampilan di bidang AI.