Menkominfo Ajak Perempuan Jadi Garda Terdepan Lindungi Anak di Ruang Digital
Menkominfo Meutya Hafid mengajak perempuan Indonesia berperan aktif melindungi anak-anak dari potensi bahaya di ruang digital melalui edukasi dan literasi digital.

Jakarta, 22 April 2024 - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Meutya Hafid, menyerukan peran penting perempuan dalam menciptakan ruang digital yang aman dan sehat bagi anak-anak Indonesia. Seruan ini disampaikan saat memimpin acara "Kartini Ride: Perempuan Tangguh Mengayuh" di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, sebagai bagian dari peringatan Hari Kartini.
Meutya menekankan bahwa ketangguhan perempuan bukan hanya dibutuhkan di dunia nyata, tetapi juga dalam menghadapi tantangan di dunia digital yang semakin kompleks. Dengan semakin meluasnya penggunaan internet dan teknologi di kalangan anak, perempuan – khususnya ibu, guru, dan kreator konten – memiliki peran strategis sebagai pelindung utama anak.
Acara "Kartini Ride" sendiri menjadi simbol kemampuan perempuan Indonesia untuk terus melangkah maju, baik secara fisik maupun simbolis, dalam menghadapi perkembangan pesat dunia digital. Meutya berharap perempuan dapat menjadi sosok tangguh, tidak hanya secara fisik, tetapi juga mental, dalam menghadapi tantangan tersebut.
Peran Perempuan dalam Implementasi PP Tunas
Menkominfo menyoroti pentingnya peran perempuan dalam implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas). Meskipun regulasi ini merupakan upaya konkret pemerintah dalam melindungi anak di dunia digital, Meutya menegaskan bahwa regulasi saja tidak cukup.
Perempuan, menurutnya, merupakan garda terdepan dalam mengarahkan, mendampingi, dan membimbing anak-anak untuk menjadi warga digital yang cerdas dan aman. Hal ini mencakup kemampuan menyaring informasi, menjaga privasi, dan memahami etika digital.
Lebih lanjut, Meutya mengajak masyarakat untuk menjadikan literasi digital sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari. Ia menekankan pentingnya keteladanan, dimulai dari rumah, dengan ibu sebagai figur utama yang memberikan contoh penggunaan teknologi yang bijak.
Kemenkominfo berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan komunitas perempuan dalam mensosialisasikan PP Tunas melalui berbagai program literasi digital, pelatihan, dan kampanye publik.
Edukasi dan Kesadaran Digital: Suara dari Peserta Kartini Ride
Setelah bersepeda sejauh 30 kilometer menuju Kantor Kemenkominfo, Meutya berdiskusi dengan komunitas pesepeda perempuan Brotherspeed 113 yang turut berpartisipasi dalam Kartini Ride. Salah satu peserta, Hayfa Aretha Zizi, menyoroti pentingnya edukasi dan kesadaran digital bagi perempuan muda.
Hayfa menekankan bahwa media sosial saat ini memiliki potensi bahaya yang perlu diwaspadai. Perempuan, khususnya, harus lebih berhati-hati dan cerdas dalam menyaring informasi, terutama yang berkaitan dengan perlindungan anak. Hal ini sejalan dengan seruan Menkominfo untuk meningkatkan literasi digital di kalangan perempuan.
Dengan demikian, peran perempuan dalam membentuk ruang digital yang aman bagi anak-anak menjadi sangat krusial. Komitmen pemerintah dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas perempuan, diharapkan dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih positif dan melindungi generasi muda Indonesia.
Partisipasi aktif perempuan dalam literasi digital dan edukasi anak-anak merupakan kunci utama dalam menciptakan ruang digital yang aman dan sehat untuk masa depan Indonesia. Melalui upaya bersama, diharapkan Indonesia dapat menciptakan lingkungan digital yang melindungi anak-anak dari potensi bahaya dan memberdayakan mereka untuk menjadi warga digital yang bertanggung jawab.