10.000 Orang Asli Papua di Mimika Dapat Perlindungan JKN dari YCTP
Yayasan Caritas Timika Papua (YCTP) bekerja sama dengan BPJS Kesehatan memberikan perlindungan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada 10.000 orang asli Papua di Mimika, Papua Tengah.
Yayasan Caritas Timika Papua (YCTP) memberikan perlindungan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada 10.000 orang asli Papua (OAP) di Mimika, Papua Tengah. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara YCTP dan BPJS Kesehatan Kabupaten Mimika pada Rabu, 30 April 2024 di Kantor YPMAK, Timika. Program ini mencakup tujuh suku di Mimika: Amungme, Kamoro, Mee/Ekagi, Moni, Dani, Damal, dan Nduga, serta bertujuan meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat setempat.
Perlindungan JKN ini merupakan kelanjutan kerja sama antara YCTP dan BPJS Kesehatan yang dimulai sejak tahun 2021. Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), yang dikelola YCTP atas kepercayaan PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), menjadi fasilitas utama dalam program ini. YPMAK sendiri menanggung iuran bulanan untuk 10.000 OAP peserta JKN.
Kerja sama ini diharapkan dapat mengintegrasikan layanan kesehatan di RSMM dengan program JKN, sehingga masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan terjamin. YCTP berkomitmen untuk memenuhi semua persyaratan program JKN, memastikan semua pasien yang ditangani sebagai peserta JKN mendapatkan pelayanan yang optimal. Upaya ini juga melibatkan kerjasama dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah untuk optimalisasi program.
Kerja Sama YCTP dan BPJS Kesehatan untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Mimika
Ketua Pengurus YPMAK, Leonardus Tumuka, menyatakan bahwa PKS ini merupakan komitmen berkelanjutan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Mimika. Beliau menekankan pentingnya RSMM sebagai bagian dari program YPMAK untuk menjangkau masyarakat, khususnya tujuh suku di Mimika dan OAP lainnya. "PKS ini untuk kepesertaan JKN bagi masyarakat suku asli Mimika yaitu Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan Papua lain yakni Suku Mee/Ekagi, Moni, Dani, Damal dan Nduga," kata Leonardus Tumuka.
Kepala Divisi Kesehatan YPMAK, Hengky Womsiwor, menambahkan bahwa kerja sama ini bertujuan melindungi 10.000 masyarakat dari tujuh suku di Mimika yang berobat di RSMM. Dengan adanya PKS ini, diharapkan BPJS Kesehatan Mimika dapat melakukan advokasi peserta program JKN agar terintegrasi dengan layanan kesehatan yang ada. "Sehingga tidak semua warga OAP yang berobat di RSMM menjadi tanggungan YPMAK. Untuk saat ini, YPMAK tetap membayar iuran tiap bulan untuk 10.000 OAP," ujarnya.
Ketua YCTP, Antonius Tapipea, menjelaskan bahwa YCTP mendapat kepercayaan dari PTFI dan YPMAK untuk mengelola RSMM dan menjalankan program JKN. YCTP dan RSMM berupaya agar seluruh pasien yang ditangani sebagai peserta program JKN sehingga dapat memperoleh layanan kesehatan yang layak. Mereka berkomitmen untuk memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam program JKN.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jayapura, Hernawan Priastomo, mengapresiasi PTFI dan YPMAK atas perpanjangan PKS ini. Beliau berharap pelayanan di RSMM semakin baik dan dampaknya langsung dirasakan masyarakat. "Kami akan terus berupaya untuk menjalin kerja sama untuk meningkatkan kualitas pelayanan lebih baik sehingga bisa meminimalisasi keluhan-keluhan masyarakat," katanya.
Dukungan PTFI dan YPMAK untuk Program JKN di Mimika
Program JKN ini mendapat dukungan penuh dari PT Freeport Indonesia (PTFI) dan YPMAK. Dukungan ini tercermin dalam kepercayaan yang diberikan kepada YCTP untuk mengelola RSMM dan menjalankan program JKN. Hal ini menunjukkan komitmen PTFI dan YPMAK dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Mimika, khususnya dalam hal akses layanan kesehatan.
Dengan adanya program ini, diharapkan angka kematian ibu dan anak dapat ditekan, serta masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Kerja sama yang baik antara YCTP, BPJS Kesehatan, PTFI, dan YPMAK menjadi kunci keberhasilan program ini dalam memberikan perlindungan kesehatan kepada 10.000 OAP di Mimika.
Ke depannya, diharapkan akan ada perluasan program ini untuk menjangkau lebih banyak masyarakat di Mimika dan sekitarnya. Hal ini membutuhkan kerja sama yang berkelanjutan dari semua pihak yang terlibat untuk memastikan keberlangsungan dan keberhasilan program JKN bagi masyarakat Papua.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam memberikan akses layanan kesehatan yang merata dan berkualitas kepada masyarakat, khususnya bagi kelompok masyarakat yang rentan.