80 Persen Ternak di Tulungagung Sudah Divaksin PMK, Stok Vaksin Terjamin
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Tulungagung memastikan 80 persen ternak di wilayahnya telah divaksin PMK, upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku terus dilakukan meskipun kasus PMK sudah tidak ditemukan.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, melaporkan bahwa 80 persen hewan ternak di wilayah tersebut telah menerima vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Capaian ini diraih sejak Januari hingga pertengahan Mei 2025. Vaksinasi PMK menjadi langkah krusial dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ini, serta syarat utama penjualan dan penyembelihan hewan kurban tahun ini. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Tulungagung, drh. Tutus Sumaryani, pada Kamis lalu di Tulungagung.
Populasi ternak di Tulungagung cukup signifikan. Data menunjukkan terdapat 173 ribu ekor kambing dan 126 ribu ekor sapi. Meskipun kasus PMK sudah tidak ditemukan, vaksinasi tetap berlanjut untuk menjaga kekebalan ternak dan mencegah potensi penyebaran penyakit di masa mendatang. Hal ini juga memastikan kesiapan Tulungagung dalam menghadapi potensi wabah PMK di masa mendatang.
Ketersediaan vaksin PMK di Tulungagung terjamin berkat pasokan dari Kementerian Pertanian dan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Saat ini, stok vaksin mencapai sekitar 60 ribu dosis, dengan 50 ribu dosis telah didistribusikan kepada peternak secara bertahap. Proses vaksinasi akan terus berlanjut dengan adanya rencana kedatangan vaksin tambahan pada bulan Juni mendatang, termasuk untuk dosis booster.
Vaksinasi PMK: Syarat Utama Penjualan Hewan Kurban dan SKKH
Vaksinasi PMK tidak hanya menjadi syarat utama untuk hewan kurban, tetapi juga merupakan ketentuan wajib untuk penerbitan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). SKKH ini sangat penting bagi peternak yang ingin mengirimkan hewan ternak mereka ke luar daerah. Tanpa vaksinasi PMK, SKKH tidak akan diterbitkan. Oleh karena itu, vaksinasi menjadi kunci bagi peternak yang ingin memasarkan produknya ke wilayah lain.
Proses vaksinasi yang masif ini diharapkan dapat meningkatkan kekebalan kawanan ternak di Tulungagung. Dengan demikian, risiko penyebaran PMK dapat ditekan seminimal mungkin. Langkah ini juga mendukung program pemerintah dalam menjaga kesehatan dan produktivitas ternak nasional.
"Capaian vaksinasi sejak Januari hingga pertengahan Mei 2025 cukup tinggi, sekitar 80 persen dari total populasi ternak yang ada," jelas drh. Tutus Sumaryani. Beliau juga menambahkan bahwa "Dropping vaksin berikutnya diperkirakan datang pada Juni mendatang. Jadi, proses vaksinasi bisa terus berjalan, termasuk untuk dosis booster." Dengan ketersediaan vaksin yang terjamin, diharapkan vaksinasi PMK di Tulungagung dapat mencapai 100 persen.
Dukungan Pemerintah dan Ketersediaan Vaksin
Pemerintah pusat dan daerah berperan penting dalam keberhasilan vaksinasi PMK di Tulungagung. Ketersediaan vaksin yang cukup dan distribusi yang terencana menjadi faktor kunci dalam mencapai angka vaksinasi yang tinggi. Dukungan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi sektor peternakan di Indonesia.
Distribusi vaksin yang merata ke seluruh peternak juga menjadi kunci keberhasilan program ini. DPKH Tulungagung terus berupaya memastikan seluruh peternak mendapatkan akses vaksin PMK. Kerja sama yang baik antara pemerintah, DPKH, dan peternak menjadi faktor penting dalam keberhasilan program vaksinasi ini.
Dengan adanya jaminan ketersediaan vaksin dan dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan vaksinasi PMK di Tulungagung akan terus berjalan lancar dan mencapai target 100 persen. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Tulungagung, khususnya para peternak.
"Tanpa vaksin PMK, SKKH tidak akan diterbitkan. Jadi kalau mau dikirim keluar daerah, harus divaksin dulu. Kami perkirakan capaian vaksinasi akan terus naik hingga akhir bulan ini," pungkas drh. Tutus Sumaryani. Pernyataan ini menegaskan pentingnya vaksinasi PMK bagi kelangsungan usaha peternakan di Tulungagung.
Keberhasilan vaksinasi PMK di Tulungagung menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam upaya pengendalian penyakit hewan menular. Dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, program vaksinasi dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi sektor peternakan.