Banyuwangi Bertekad Tekan Angka Kemiskinan hingga 4,39 Persen dalam Lima Tahun
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memasang target ambisius untuk menurunkan angka kemiskinan hingga 4,39 persen dalam lima tahun ke depan melalui berbagai program prioritas.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menetapkan target yang cukup ambisius dalam upaya pengentasan kemiskinan. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengumumkan target penurunan angka kemiskinan hingga 4,39 persen dalam kurun waktu lima tahun mendatang, tepatnya pada periode 2025-2029. Hal ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Capaian signifikan telah diraih sebelumnya. Dari angka 8,07 persen pada tahun 2021, angka kemiskinan di Banyuwangi berhasil ditekan menjadi 6,54 persen pada tahun 2024. Keberhasilan ini menjadi modal penting dalam mengejar target yang lebih rendah lagi.
"Program prioritas utama daerah adalah mengakselerasi pengentasan kemiskinan, dan target kami angka kemiskinan turun menjadi 4,39 persen," tegas Bupati Ipuk Fiestiandani dalam keterangannya di Banyuwangi, Kamis. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah merancang strategi terpadu untuk mencapai target tersebut.
Program Prioritas Pengentasan Kemiskinan
Untuk mencapai target penurunan angka kemiskinan, Pemkab Banyuwangi telah menetapkan tiga kategori program prioritas: prioritas utama, prioritas wajib, dan prioritas pengungkit. Program prioritas wajib tetap fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. Ini merupakan fondasi penting dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif.
Sementara itu, program prioritas pengungkit diarahkan pada penguatan sektor-sektor unggulan ekonomi rakyat. Sektor pertanian, perikanan, pariwisata, UMKM, dan ekonomi kreatif akan menjadi fokus utama. Penguatan sektor-sektor ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pemkab Banyuwangi juga berkomitmen untuk pemerataan infrastruktur dasar, baik sosial, ekonomi, maupun lingkungan hidup. Digitalisasi layanan publik juga menjadi bagian penting dari strategi ini untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan pemerintahan.
Target Pembangunan Lainnya
Selain fokus pada pengentasan kemiskinan, Pemkab Banyuwangi juga menetapkan sejumlah target pembangunan lainnya. Salah satu target yang cukup signifikan adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen. Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi telah menunjukkan tren positif, meningkat dari 4,09 persen pada tahun 2021 menjadi 4,68 persen pada tahun 2024.
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut, Pemkab Banyuwangi akan menggenjot kerjasama untuk menarik investasi, menyederhanakan dan mendigitalisasi perizinan, serta meningkatkan kualitas dan konektivitas infrastruktur. Seluruh upaya ini akan dilakukan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
Target lain yang dicanangkan meliputi peningkatan Indeks Kesejahteraan Sosial menjadi 75, peningkatan Indeks Modal Manusia menjadi 0,65, dan peningkatan Indeks Reformasi Birokrasi hingga berpredikat AA. Target-target ini menunjukkan komitmen Pemkab Banyuwangi untuk membangun Banyuwangi yang lebih maju dan sejahtera.
Tantangan dan Penyesuaian
Bupati Ipuk mengakui bahwa perencanaan ini masih bersifat dinamis dan dapat mengalami penyesuaian. "Tentu perencanaan ini masih belum sempurna, nantinya dalam penyusunan rancangan akhir dan pengesahan tidak menutup kemungkinan ada penyesuaian karena adanya perubahan kebijakan, isu aktual, regional, nasional maupun global," jelasnya. Hal ini menunjukkan kesiapan Pemkab Banyuwangi untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan dan tantangan yang mungkin muncul.
Dengan berbagai program prioritas dan target yang telah ditetapkan, Pemkab Banyuwangi optimis dapat mencapai target penurunan angka kemiskinan dan mewujudkan Banyuwangi yang lebih maju dan sejahtera. Komitmen dan kerja keras seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, sangat dibutuhkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.