Baznas Jateng Kumpulkan Zakat Rp36,07 Miliar, Bantu Ribuan Warga!
Baznas Jateng berhasil mengumpulkan zakat Rp36,07 miliar hingga April 2025, dan dana tersebut digunakan untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk pengentasan kemiskinan dan perbaikan infrastruktur.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah (Jateng) telah berhasil mengumpulkan dana zakat sebesar Rp36,07 miliar hingga tanggal 17 April 2025. Angka ini dilaporkan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dan diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir tahun. Pengumpulan zakat ini merupakan hasil kerja keras Baznas Jateng dan menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Dana tersebut dialokasikan untuk berbagai program strategis yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.
Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras tim dan kepercayaan masyarakat. "Kami laporan kepada Gubernur secara kedinasan. Kami jelaskan apa yang sudah dilakukan selama ini. Kami sudah melakukan banyak himpunan zakat yang semakin tahun semakin meningkat," ujar KH Ahmad Darodji usai bertemu Gubernur Jateng.
Peningkatan penghimpunan zakat ini menunjukkan tren positif. Pada tahun 2022, Baznas Jateng menerima Rp82,6 miliar, meningkat menjadi Rp91,7 miliar pada 2023, dan mencapai Rp102,7 miliar pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap Baznas Jateng dalam mengelola dan mendistribusikan zakat semakin meningkat.
Program-Program Baznas Jateng yang Berdampak
Dana zakat yang terkumpul telah digunakan untuk berbagai program strategis Pemprov Jateng, terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem. Salah satu program unggulan adalah pemberdayaan ekonomi produktif melalui pelatihan kerja dan bantuan modal UMKM.
Setidaknya 21 jenis pelatihan kerja telah diberikan kepada 12.870 orang, sementara bantuan modal UMKM diberikan kepada 14.443 orang dengan total nilai Rp38,5 miliar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghasilkan pendapatan dan mengurangi angka kemiskinan.
Selain itu, Baznas Jateng juga fokus pada perbaikan infrastruktur. Tercatat 2.717 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) telah diperbaiki dengan total dana Rp46,9 miliar. Program ini memberikan dampak positif bagi masyarakat kurang mampu dengan menyediakan tempat tinggal yang layak dan sehat.
Tidak hanya itu, Baznas Jateng juga membangun 981 jamban senilai Rp2,1 miliar dan mendistribusikan 254.374 kaleng olahan daging untuk program penanganan stunting.
Program-program keagamaan juga menjadi fokus Baznas Jateng. Tercatat, telah dilakukan rehabilitasi 947 masjid (Rp23,9 miliar), 703 mushala (Rp10,4 miliar), 1.122 pondok pesantren (Rp22,6 miliar), 997 madrasah (Rp16,7 miliar), dan 289 TPQ (Rp6,8 miliar).
Dukungan Pemerintah dan Harapan ke Depan
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, memberikan dukungan penuh terhadap upaya Baznas Jateng dalam meningkatkan penghimpunan dan penyaluran zakat. Beliau menekankan pentingnya agar penggunaan dana zakat selaras dengan program pemerintah provinsi, sehingga dampaknya dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.
"Beliau mengarahkan agar ikut mendukung kegiatan pembangunan daerah. Anggaran bisa ditaruh bersama-sama, dan bisa dinikmati oleh masyarakat dalam waktu cepat dan efektif. Hasilnya akan kelihatan. Menyesuaikan program pemerintah," kata KH Ahmad Darodji.
Kepala Biro Hukum Setda Jateng, Iwanuddin Iskandar, juga berharap Baznas Jateng dapat terus bersinergi dengan Pemprov Jateng dalam upaya mengurangi kemiskinan dan mewujudkan pemerataan pembangunan. "Baznas adalah solusi utama untuk mengurangi kemiskinan dan menyetarakan program," ujarnya.
Keberhasilan Baznas Jateng dalam menghimpun dan menyalurkan zakat menunjukkan komitmen yang tinggi dalam membantu masyarakat. Dengan dukungan pemerintah dan kepercayaan masyarakat, diharapkan Baznas Jateng dapat terus berkontribusi dalam pembangunan Jawa Tengah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.