Baznas Jayawijaya Targetkan Pengumpulan Zakat Rp1,3 Miliar di 2025
Baznas Jayawijaya menargetkan pengumpulan zakat mencapai Rp1,3 miliar di tahun 2025 dengan jumlah mustahik mencapai 9.700 jiwa, mayoritasnya masyarakat asli Papua Pegunungan.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, menargetkan pengumpulan zakat mencapai Rp1,3 miliar pada tahun 2025. Target ini ditetapkan seiring dengan jumlah mustahik (penerima zakat) yang diperkirakan mencapai 9.700 jiwa. Pengumpulan zakat fitrah, zakat mal, infak, dan sedekah dilakukan melalui 12 Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) yang tersebar di masjid dan musholla di Kota Wamena. Proses pengumpulan dan penyaluran zakat ini melibatkan peran aktif masyarakat dan para ulama setempat.
Ketua Baznas Kabupaten Jayawijaya, Agus Sumaryadi, menjelaskan bahwa 9.700 mustahik tersebut terdiri dari berbagai golongan, termasuk anak yatim, fakir miskin, mualaf, dan janda miskin. Data ini merupakan data tahun 2024, namun diperkirakan tidak jauh berbeda dengan data tahun 2025. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.300 jiwa merupakan masyarakat asli Papua Pegunungan yang beragama Muslim, berasal dari 12 kampung di Lembah Baliem. Baznas dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara aktif membina masyarakat Muslim di wilayah tersebut.
Agus Sumaryadi mengakui adanya kendala dalam pengumpulan zakat, yaitu kebiasaan sebagian masyarakat, khususnya perantau, yang lebih memilih membayar zakat menjelang akhir Ramadhan. Padahal, pembayaran zakat dapat dilakukan sejak awal Ramadhan, sehingga mempermudah proses penyaluran kepada mustahik. Baznas Jayawijaya berharap masyarakat dapat menyelesaikan kewajiban zakat fitrahnya paling lambat H-4 Lebaran agar penyaluran zakat dapat dilakukan lebih awal dan terencana.
Target Pengumpulan Zakat dan Penyalurannya
Pada Idul Fitri 1445 H/2024 M, Baznas Jayawijaya menyalurkan zakat berupa 4 ton beras dan uang tunai sekitar Rp400 juta. Target tahun 2025 diharapkan tidak jauh berbeda, bahkan lebih besar. Besaran zakat fitrah yang dibayarkan telah disepakati bersama para ulama, yaitu 3 kilogram beras per orang. Alternatif pembayaran dengan uang disesuaikan dengan jenis beras yang dikonsumsi sehari-hari, yaitu Rp90.000 untuk beras Bulog dan Rp115.000 untuk beras premium.
Baznas Kabupaten Jayawijaya aktif melakukan pembinaan kepada masyarakat asli Papua Pegunungan yang beragama Muslim. Kerjasama dengan MUI juga dilakukan untuk memastikan proses pengumpulan dan penyaluran zakat berjalan lancar dan tepat sasaran. Proses ini melibatkan 12 UPZ yang tersebar di berbagai masjid dan musholla di Kota Wamena, menjangkau berbagai golongan mustahik.
Meskipun terdapat tantangan dalam kebiasaan masyarakat yang membayar zakat di akhir Ramadhan, Baznas Jayawijaya berupaya mengoptimalkan pengumpulan zakat melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Harapannya, target pengumpulan zakat sebesar Rp1,3 miliar di tahun 2025 dapat tercapai, sehingga penyaluran zakat kepada mustahik dapat lebih maksimal dan merata.
Tantangan dan Harapan Baznas Jayawijaya
Salah satu tantangan yang dihadapi Baznas Jayawijaya adalah kebiasaan sebagian masyarakat yang baru membayar zakat di akhir Ramadhan. Hal ini menyulitkan proses penyaluran zakat karena waktu yang mepet. Oleh karena itu, Baznas Jayawijaya mengimbau masyarakat untuk membayar zakat sejak awal Ramadhan agar proses penyaluran lebih lancar dan terdistribusi dengan baik.
Baznas Jayawijaya juga berharap agar target pengumpulan zakat tahun 2025 dapat tercapai. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu mustahik yang membutuhkan, khususnya masyarakat asli Papua Pegunungan. Dengan adanya kerjasama yang baik antara Baznas, MUI, dan masyarakat, diharapkan program penyaluran zakat dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Keberhasilan Baznas Jayawijaya dalam mengelola zakat sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya membayar zakat dan tepat waktu sangatlah penting. Dengan demikian, program penyaluran zakat dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dengan target pengumpulan zakat yang cukup besar, Baznas Jayawijaya berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mustahik di Kabupaten Jayawijaya. Keberhasilan ini membutuhkan kerja sama dan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat.