Danamon Raup Laba Rp3,2 Triliun di 2024: Hadapi Tantangan, Tumbuh Positif
Bank Danamon berhasil membukukan laba bersih Rp3,2 triliun di tahun 2024, meskipun menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik, dengan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga yang positif.
Jakarta, 18 Februari 2025 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk berhasil melewati tahun 2024 dengan pencapaian yang cukup mengesankan. Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan dinamika pasar domestik, Danamon berhasil membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp3,2 triliun. Kinerja keuangan ini menunjukkan ketahanan dan strategi adaptasi yang efektif dari bank tersebut.
Pertumbuhan Positif di Tengah Tantangan
Direktur Utama Bank Danamon, Daisuke Ejima, mengakui tahun 2024 sebagai tahun yang penuh tantangan. Konflik global, perubahan pemerintahan, dan fluktuasi makroekonomi turut mewarnai lanskap bisnis. Namun, Danamon mampu mempertahankan momentum pertumbuhannya. Hal ini terlihat dari laba operasional sebelum pencadangan (PPOP) yang mencapai Rp8,3 triliun, tumbuh 1 persen secara year on year (yoy).
Pendapatan operasional konsolidasian juga meningkat sebesar 4 persen yoy, mencapai Rp18,9 triliun. Capaian ini menunjukkan kinerja yang solid di berbagai lini bisnis Danamon. Dari sisi rentabilitas, Bank Danamon mencatatkan Net Interest Margin (NIM) konsolidasian sebesar 7,3 persen, angka yang menunjukkan efisiensi pengelolaan dana dan aset.
Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga
Pertumbuhan kredit juga menjadi pendorong utama kinerja positif Danamon. Total kredit dan trade finance konsolidasian mencapai Rp189,4 triliun per 31 Desember 2024, tumbuh 8 persen yoy. Pertumbuhan ini merata di berbagai segmen, termasuk enterprise banking and financial institution (EBFI), small and medium enterprises (SME) banking, consumer banking, dan pembiayaan otomotif melalui Adira Finance.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, total dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat sebesar 9 persen yoy, mencapai Rp153,2 triliun. Pertumbuhan DPK ini menjadi faktor kunci yang mendukung ekspansi kredit. Secara khusus, total pendanaan granular mencapai Rp93,6 triliun, tumbuh 8 persen yoy. Hal ini menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap kinerja dan stabilitas Danamon.
Kualitas Aset yang Terjaga
Bank Danamon selalu memprioritaskan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan aset. Hal ini tercermin dari kualitas aset yang tetap terjaga dengan baik. Rasio loan at risk (LAR), yang juga memperhitungkan restrukturisasi kredit terkait COVID-19, tercatat 10,6 persen, lebih baik dari tahun sebelumnya. Rasio non-performing loan (NPL) bruto juga tercatat sebesar 1,9 persen, menunjukkan kualitas portofolio kredit yang sehat.
Lebih lanjut, rasio kecukupan NPL atau NPL coverage ratio mencapai 287,2 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya (265,9 persen). Angka ini menunjukkan kesiapan Danamon dalam menghadapi potensi risiko kredit yang mungkin terjadi. Komitmen terhadap prinsip kehati-hatian ini menjadi kunci keberhasilan Danamon dalam mempertahankan kinerja positif di tengah tantangan ekonomi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kinerja Bank Danamon di tahun 2024 menunjukkan hasil yang positif dan mengesankan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Danamon mampu mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan, ditopang oleh pertumbuhan kredit dan DPK yang solid serta pengelolaan risiko yang efektif. Keberhasilan ini menjadi bukti strategi bisnis yang tepat dan komitmen terhadap prinsip kehati-hatian dalam menjalankan operasional perbankan.