Danantara: Akselerator Hilirisasi Timah, Wujudkan Indonesia Emas 2045
Peluncuran Danantara, Badan Pengelola Investasi, diharapkan mempercepat hilirisasi timah dan mewujudkan kemandirian ekonomi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Direktur Utama PT Timah Tbk, Ahmad Dani Virsal, menyatakan optimisme terhadap peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam mendorong hilirisasi komoditas timah di Indonesia. Peluncuran Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2) diyakini akan menjadi titik balik bagi pengembangan industri timah nasional menuju pasar global yang lebih kompetitif. Hal ini disampaikan Virsal dalam keterangan pers yang diterima LKBN ANTARA Babel di Pangkalpinang.
Virsal menekankan dukungan penuh PT Timah terhadap Danantara. Ia berharap kehadiran lembaga ini akan mampu mengoptimalkan potensi investasi strategis negara, khususnya di sektor pertambangan timah. Kehadiran Danantara dinilai sebagai langkah signifikan dalam upaya mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara yang mandiri dan berdaya saing tinggi di kancah internasional.
Lebih lanjut, Virsal mengungkapkan harapannya agar Danantara dapat menjadi katalis percepatan hilirisasi timah, sehingga Indonesia mampu meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alamnya. Dengan demikian, manfaat ekonomi dari sektor pertambangan timah akan lebih dirasakan oleh masyarakat Indonesia secara luas.
Era Baru Investasi Strategis dan Hilirisasi Timah
Pembentukan Danantara menandai babak baru dalam pengelolaan investasi strategis di Indonesia. Lembaga ini diharapkan mampu mengelola investasi secara lebih efektif dan efisien, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara maju di tahun 2045.
Dengan fokus pada hilirisasi, Danantara diharapkan dapat mendorong peningkatan nilai tambah komoditas timah. Proses hilirisasi akan melibatkan pengolahan timah mentah menjadi produk-produk turunan dengan nilai jual yang lebih tinggi. Langkah ini akan meningkatkan pendapatan negara dan membuka lapangan kerja baru.
Kehadiran Danantara juga diharapkan dapat menarik investasi asing di sektor pertambangan timah. Investasi asing akan memberikan akses teknologi dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengembangkan industri timah yang lebih maju dan modern. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di pasar timah global.
Danantara: Kekuatan Masa Depan Indonesia
Presiden Prabowo Subianto, dalam peluncuran Danantara, menekankan bahwa lembaga ini dibentuk untuk mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Nama Danantara sendiri diambil dari gabungan kata Daya Anagata Nusantara, yang berarti Kekuatan Masa Depan Indonesia.
Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa pembentukan Danantara sejalan dengan cita-cita Presiden Soekarno, yaitu mewujudkan Indonesia yang mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk membangun ekonomi nasional yang kuat dan berdaulat.
Danantara diharapkan menjadi katalisator utama dalam mewujudkan masa depan generasi muda Indonesia dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Lembaga ini akan berperan penting dalam memastikan agar kekayaan alam Indonesia dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan rakyat.
Dengan adanya Danantara, diharapkan hilirisasi timah di Indonesia akan semakin terakselerasi. Hal ini akan berdampak positif bagi perekonomian nasional, meningkatkan pendapatan negara, dan menciptakan lapangan kerja baru. Indonesia pun akan semakin berdaya saing di pasar global.
Keberhasilan hilirisasi timah tidak hanya bergantung pada Danantara, tetapi juga pada kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Semua pihak perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa proses hilirisasi dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi Indonesia.