Ekspor Pinang Muda Jambi: Peluang Baru Bagi Petani
Eksportir melirik potensi pinang muda Jambi, meningkatkan harga jual hingga Rp19.000/kg dan membuka peluang pasar baru di Vietnam dan China, setelah sebelumnya fokus pada India dan Pakistan.
Pinang muda Jambi menjadi komoditas ekspor terbaru yang menarik perhatian pelaku usaha. Setelah sebelumnya fokus pada pinang tua atau pinang kupas, kini pinang muda asal Jambi mulai dilirik oleh eksportir, membuka peluang pasar baru dan meningkatkan pendapatan petani.
Lonjakan Permintaan dan Harga
Kepala Seksi Ekspor Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Ari Ridho, mengungkapkan bahwa permintaan pinang muda meningkat pesat. Tidak hanya India dan Pakistan, negara-negara seperti Vietnam dan China kini juga menjadi tujuan ekspor pinang muda Jambi. Hal ini berdampak positif pada harga jual pinang di tingkat petani, yang kini mencapai Rp19.000 per kilogram. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tiga tahun terakhir, di mana harga pinang berada di bawah Rp5.000/kg, membuat petani enggan memanen.
"Sekarang tidak hanya pinang kupas atau pinang tua, tetapi pinang muda juga mulai dilirik pelaku eksportir," ujar Ari Ridho dalam keterangannya di Jambi, Senin.
Kenaikan harga ini memberikan angin segar bagi petani pinang di Jambi, terutama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, yang merupakan sentra penghasil pinang terbesar di provinsi tersebut. Setelah bertahun-tahun mengalami masa sulit, petani kini kembali bergairah mengelola kebun pinang mereka.
Tantangan dan Harapan
Meskipun permintaan ekspor meningkat, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Banyak eksportir yang mengambil hasil bumi dari Jambi, tetapi melakukan kegiatan ekspor melalui pelabuhan di luar provinsi. Hal ini menyebabkan aktivitas ekspor pinang Jambi tidak tercatat secara akurat. Oleh karena itu, Disperindag Jambi mengimbau para eksportir untuk menggunakan pelabuhan di Jambi, seperti Pelabuhan Talang Duku dan Pelabuhan Muara Sabak.
"Kami imbau pelaku usaha agar mengurus dokumen bea cukai, karantina dan dokumen pendukung lain di wilayah kita," tambah Ari Ridho. Langkah ini penting untuk meningkatkan transparansi dan pengawasan dalam perdagangan pinang, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Jambi.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi menunjukkan bahwa nilai ekspor pinang Jambi pada tahun 2024 mencapai 43,6 juta dolar AS. Meskipun sedikit menurun dibandingkan tahun 2023 (49,6 juta dolar AS), tren peningkatan permintaan pinang muda menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan di masa mendatang.
Kesimpulan
Perkembangan ekspor pinang muda Jambi menunjukkan peluang baru bagi petani dan pelaku usaha. Dengan peningkatan permintaan dari berbagai negara dan harga jual yang membaik, sektor ini berpotensi untuk semakin berkembang. Namun, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, eksportir, dan petani untuk memastikan keberlanjutan dan transparansi dalam perdagangan pinang, serta optimalisasi pemanfaatan pelabuhan di Jambi untuk mencatat aktivitas ekspor secara akurat.