Glodok Plaza Kebakaran: Pembersihan TKP Dilakukan Gabungan, Bukan oleh Pengelola Sendiri
Polisi memastikan pengelola Glodok Plaza tak membersihkan sendiri lokasi kebakaran, melainkan bersama tim gabungan yang terdiri dari berbagai instansi, termasuk dalam proses identifikasi enam jenazah korban.
Kebakaran hebat yang melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) menyisakan tugas berat dalam pembersihan lokasi kejadian dan identifikasi korban. Polisi menegaskan bahwa pengelola Glodok Plaza tidak melakukan pembersihan Tempat Kejadian Perkara (TKP) sendirian. Proses pembersihan dilakukan secara bersama-sama oleh tim gabungan yang melibatkan berbagai instansi terkait.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, dalam konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri, Jumat (31/1). Arfan menekankan, "Pihak pengelola tidak membersihkan sendiri. Pembersihan dilakukan secara gabungan, melibatkan pengelola dan beberapa personel lain."
Tim gabungan tersebut terdiri dari anggota Polri, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta tim Kedokteran Kepolisian (Dokpol) dari Polda dan Mabes Polri. Kerja sama antar instansi ini dinilai penting karena kondisi TKP yang kompleks.
Arfan menjelaskan, "Aparat kepolisian tidak bisa bekerja sendiri dalam membersihkan lokasi. Masih banyak puing-puing yang sulit diangkat sendiri," sehingga kerja sama tim gabungan ini sangat krusial. Bahkan, petugas harus memotong beberapa bagian bangunan besi Glodok Plaza akibat ambruknya lantai 9.
Meski dilakukan pembersihan, Arfan memastikan TKP tetap terjaga keutuhannya untuk kepentingan penyelidikan. Proses identifikasi korban juga masih terus berlangsung. "Kami dari Dokkes Polda, Rumah Sakit Polri, dan Puslabfor Mabes Polri masih melakukan pencarian para korban," tambahnya.
Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri telah berhasil mengidentifikasi enam jenazah dari total 14 korban yang dilaporkan hilang. Identifikasi ini dilakukan melalui pemeriksaan DNA dan medis. Keenam jenazah tersebut adalah Zukhi F Rahdja (42 tahun), Aulia Belinda (28 tahun), Osima Yukari (29 tahun), Desty Eka Putri S (24 tahun), Keren Shallom Jeremiah (21 tahun), dan Ade Aryanti (30 tahun).
Proses identifikasi masih terus berlanjut untuk kantong jenazah lainnya yang berisi potongan tubuh yang belum teridentifikasi. Tim forensik terus berupaya untuk mengungkap identitas para korban guna memberikan kepastian kepada keluarga yang masih menunggu kabar.
Kesimpulannya, penanganan pasca-kebakaran Glodok Plaza melibatkan kerja sama berbagai pihak, menunjukkan pentingnya koordinasi antar instansi dalam menangani bencana besar dan memastikan proses identifikasi korban berjalan secara efektif dan teliti.