Gubernur Khofifah Pastikan Mudik Lebaran 2025 di Jatim Lancar, Sinergi Forkopimda Diperkuat
Gubernur Jatim bersama Forkopimda memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025 dengan memperkuat sinergi lintas sektor, antisipasi cuaca ekstrem, dan pengamanan jalur mudik.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim, bahu-membahu memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 1446 H dan libur panjang di wilayah Jawa Timur. Kesiapan lintas sektor menjadi kunci utama, mulai dari antisipasi logistik, kondisi cuaca yang tak menentu, hingga posko kesehatan dan keamanan pemudik. Hal ini diungkapkan dalam keterangan pers di Surabaya, Sabtu (15/3).
"Lebaran kali ini bertepatan dengan libur panjang. Oleh karena itu, kerja sama, koordinasi, dan komunikasi semua pihak harus berjalan dengan baik," tegas Gubernur Khofifah. Pernyataan ini menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi untuk menghadapi tantangan arus mudik yang padat.
Antisipasi berbagai potensi masalah menjadi fokus utama. Masyarakat diimbau untuk memperhatikan informasi penting, seperti penutupan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk pada 28 Maret pukul 17.00 hingga 30 Maret pukul 06.00 WIB karena Hari Raya Nyepi. Selain itu, kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem di beberapa daerah rawan bencana, seperti Pacitan, Ngawi, Mojokerto, dan Banyuwangi, juga perlu diutamakan.
Penguatan Pos Kesehatan dan Pengamanan Jalur Mudik
Demi keselamatan pemudik, Gubernur Khofifah menginstruksikan penguatan fasilitas kesehatan di jalur rawan kecelakaan. Puskesmas di sepanjang jalur mudik diinstruksikan untuk beroperasi selama 24 jam guna memberikan pertolongan pertama bagi korban kecelakaan. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memprioritaskan keselamatan pemudik.
Untuk mendukung kelancaran arus mudik, Polda Jatim akan menggelar Operasi Ketupat Semeru 2025 pada 23 Maret hingga 8 April mendatang. Operasi ini melibatkan 15.231 personel gabungan dan didukung oleh 149 pos pengamanan, 41 pos pelayanan, dan 13 pos terpadu yang tersebar di jalur-jalur strategis mudik. Kesiapan ini diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik.
Patroli dan pengawasan akan diperketat untuk mencegah berbagai potensi gangguan keamanan dan ketertiban selama masa mudik. Selain itu, ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dipastikan aman oleh Pertamina Patraniaga Jatimbalinus. Masyarakat juga diimbau untuk memanfaatkan layanan darurat jika membutuhkan bantuan selama perjalanan.
Mitigasi Penumpukan di Pelabuhan Ketapang
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, turut memberikan perhatian khusus pada potensi penumpukan di Pelabuhan Ketapang. Ia menekankan pentingnya mitigasi dengan penyebarluasan informasi jadwal operasional pelabuhan sejak dini. Informasi yang akurat dan tepat waktu diharapkan mampu mencegah antrean panjang dan kepadatan kendaraan di pelabuhan.
"Kapolres dan Dandim harus memetakan potensi kerawanan. Informasi penutupan pelabuhan harus disampaikan dengan jelas agar masyarakat tidak terjebak antrean panjang," tegas Mayjen TNI Rudy Saladin. Pernyataan ini menunjukkan pentingnya peran koordinasi antar instansi dalam memberikan informasi yang akurat dan efektif kepada masyarakat.
Langkah-langkah antisipasi dan koordinasi yang dilakukan oleh Gubernur Khofifah dan Forkopimda Jatim ini diharapkan mampu menciptakan arus mudik Lebaran 2025 yang lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh pemudik. Kerja sama dan sinergi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan arus mudik yang cukup kompleks.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dan memperhatikan kondisi kesehatan, serta mematuhi peraturan lalu lintas selama perjalanan mudik. Dengan persiapan yang matang dan kesadaran bersama, diharapkan mudik Lebaran 2025 di Jawa Timur dapat berjalan dengan lancar dan tanpa kendala berarti. Semoga perjalanan mudik semua masyarakat dapat berjalan dengan selamat dan penuh berkah.