Hadapi Gejolak Ekonomi Global, Pemerintah Andalkan APBN hingga BPI Danantara
Pemerintah Indonesia memanfaatkan berbagai instrumen ekonomi, termasuk APBN dan BPI Danantara, untuk menjaga ketahanan ekonomi di tengah gejolak global.
Jakarta, 8 April 2024 (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis untuk menghadapi gejolak ekonomi global yang semakin kompleks. Berbagai instrumen ekonomi dikerahkan, mulai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, guna menjaga ketahanan ekonomi nasional. Langkah ini diumumkan setelah rapat koordinasi penting yang melibatkan Presiden dan jajaran kabinet.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, melalui akun Instagram resminya, menjelaskan bahwa strategi ini mencakup pemanfaatan sumber daya alam (SDA), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan sumber daya manusia (SDM) secara sinergis. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai tambah, meningkatkan daya saing, dan mempertahankan kedaulatan serta ketahanan ekonomi Indonesia.
Dalam situasi persaingan global yang semakin ketat, pemerintah menyadari pentingnya perencanaan yang matang dan terukur. "Semua instrumen, kebijakan, regulasi, dan tindakan harus dipikirkan secara teliti dan tajam, detail dan kritis agar benar-benar membangun kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang lebih merata dan adil," tegas Menkeu Sri Mulyani.
Kerja Sama Antar Lembaga untuk Ketahanan Ekonomi
Rapat koordinasi yang dipimpin Presiden di Istana Merdeka pada Senin (7/4) membahas perkembangan ekonomi terkini dan langkah-langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi Indonesia. Rapat tersebut menekankan pentingnya koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, swasta, dan masyarakat.
Salah satu fokus utama adalah memperkuat ketahanan pangan dan energi nasional. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui berbagai program dan kebijakan yang terintegrasi. Hal ini sejalan dengan amanat konstitusi untuk mewujudkan keadilan dan pemerataan kesejahteraan.
Presiden Prabowo Subianto juga memberikan penekanan pada pembangunan sistem ekonomi yang berorientasi pada tujuan bernegara. Sistem ini harus berfokus pada keadilan, pemerataan, dan kesejahteraan rakyat, serta bertumpu pada kedaulatan dan kekuatan sumber daya yang dikelola secara sinergis, baik, kompeten, profesional, dan bebas korupsi.
Tata Kelola yang Baik dan Akuntabel
Sri Mulyani menambahkan bahwa afirmasi dan keberpihakan tetap harus dilaksanakan dengan tata kelola yang baik, prudent, dan akuntabel. Meskipun penuh tantangan, pemerintah berkomitmen untuk mencapai tujuan mulia tersebut.
“Tugas mulia dan pasti penuh tantangan dalam rumusan, rancangan, dan implementasi. Namun, tidak boleh surut dan gentar,” ujar Sri Mulyani, menekankan komitmen pemerintah untuk menghadapi tantangan ekonomi global.
Pemerintah berharap dengan strategi yang komprehensif dan kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di tengah gejolak ekonomi global.
Langkah-langkah yang diambil pemerintah ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional dan memastikan kesejahteraan rakyat tetap terjaga.