Indonesia: Pemain Penting Ekonomi Global di Belahan Bumi Selatan
Indonesia, dengan PDB US$4,7 triliun, menempati peringkat kedelapan ekonomi dunia dan memainkan peran penting di belahan bumi selatan, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi stabil, inflasi rendah, dan surplus neraca perdagangan.
Jakarta, 18 Februari 2025 - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan peran penting Indonesia dalam ekonomi global. Indonesia kini berada di peringkat kedelapan dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB), mencapai US$4,7 triliun pada tahun 2024, melampaui ekonomi besar seperti Prancis dan Inggris. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci di belahan bumi selatan.
Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil dan Kuat
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,03 persen pada tahun 2024 menunjukkan stabilitas yang mengesankan dibandingkan negara-negara lain, termasuk AS, China, Brasil, dan negara-negara ASEAN. Keberhasilan ini, menurut Airlangga, menjadikan Indonesia layak untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). "Penting juga bagi OECD untuk memasukkan Indonesia agar OECD lebih inklusif," tegasnya dalam sambutan di Indonesia Economic Summit (IES) 2025.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi tahunan pada Januari 2025 hanya mencapai 0,76 persen (yoy), salah satu angka inflasi terendah di dunia. Indonesia juga menunjukkan ketahanan terhadap potensi resesi global, dengan angka yang relatif rendah yaitu 5 persen.
Keberhasilan di Sektor Perdagangan dan Industri
Indonesia juga berhasil mempertahankan surplus neraca perdagangan selama 57 bulan berturut-turut, mencapai US$31 miliar. Ekspor komoditas utama seperti nikel dan logam mulia tumbuh signifikan, masing-masing sebesar 17,3 persen dan 18,3 persen. Prestasi ini menunjukkan kekuatan ekonomi Indonesia di pasar internasional.
Selain itu, angka kemiskinan berada di bawah 10 persen, tepatnya 8,57 persen pada September 2024, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat 4,91 persen pada Agustus 2024. Kondisi ini menunjukkan perbaikan signifikan dalam kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Indikator Makro Ekonomi yang Positif
Dari sisi industri, Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia masih berada di zona ekspansif, mencapai 51,9 pada Januari 2025. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga menunjukkan angka positif di atas 127,2 pada bulan yang sama. Indeks penjualan riil juga berada di atas nol, menunjukkan kondisi ekonomi yang positif secara keseluruhan.
Pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan stimulus ekonomi untuk mencapai target pertumbuhan tahun 2025. Kebijakan ini meliputi optimalisasi bantuan sosial, diskon tarif tiket pesawat 10 persen, dan pengurangan tarif listrik sebesar 50 persen pada Januari hingga Februari 2025.
Kesimpulan
Dengan PDB yang besar, pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi rendah, surplus neraca perdagangan yang konsisten, dan berbagai indikator ekonomi makro yang positif, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai pemain penting dalam ekonomi global, khususnya di belahan bumi selatan. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar Indonesia untuk terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian dunia.