Lampung Selatan Fokus Perbaikan Jalan Rusak Parah: Prioritaskan Aksesibilitas Ekonomi Masyarakat

Pemkab Lampung Selatan memprioritaskan perbaikan jalan rusak lebih dari 10 tahun untuk meningkatkan akses ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan.

Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menetapkan fokus pembangunan infrastruktur pada tahun 2025, dengan memprioritaskan perbaikan jalan rusak yang telah berlangsung lebih dari 10 tahun. Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan, Achmad Herry, mengumumkan hal ini pada Rabu di Kalianda. Keputusan ini diambil setelah rapat penentuan lokus prioritas perbaikan jalan.

Menurut Achmad Herry, "Penentuan lokus jalan yang akan diperbaiki atau diprioritaskan perbaikannya yakni jalan yang sudah di atas 10 tahun tidak tersentuh perbaikan. Jalan yang akan diperbaiki tersebut memiliki kategori rusak berat, sedang dan ringan yang dilewati oleh pemukiman ramai, food estate dan kawasan strategis."

Perbaikan jalan ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga strategi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan akses jalan yang lebih baik, mobilitas barang dan jasa akan meningkat, yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat Lampung Selatan.

Pemkab Lampung Selatan menetapkan prioritas perbaikan pada jalan-jalan kabupaten dan pedesaan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan untuk meningkatkan aksesibilitas ekonomi di daerah-daerah tersebut. Achmad Herry menekankan pentingnya koordinasi antara camat dan kepala desa agar tidak terjadi tumpang tindih tanggung jawab dalam proyek perbaikan jalan ini. "Jadi jalan yang diprioritaskan adalah jalan kabupaten. Untuk itu camat dan kepala desa harus mengetahui letak jalan prioritas sehingga tidak menjadi tumpang tindih terkait dengan apa yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah dan apa yang menjadi tanggung jawab jalan lingkungan," jelasnya.

Perbaikan jalan rusak di pedesaan diharapkan mampu membuka isolasi dan meningkatkan konektivitas antar wilayah. Dengan demikian, distribusi hasil pertanian dan produk lokal akan lebih lancar, sehingga berdampak positif pada perekonomian masyarakat di pedesaan.

Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil. Akses jalan yang memadai akan memudahkan akses pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya.

Pemilihan jalan yang akan diperbaiki didasarkan pada tingkat kerusakan, kepadatan penduduk, dan potensi ekonomi daerah tersebut. Dengan demikian, perbaikan jalan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Lampung Selatan.

Penjabat Sekda Lampung Selatan, Intji Indriati, menegaskan bahwa penentuan lokus jalan prioritas merupakan langkah strategis dalam mendukung pemerataan pembangunan infrastruktur. Ia menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur jalan sebagai kunci untuk mendorong pertumbuhan wilayah dan memperlancar mobilitas masyarakat.

Intji Indriati menambahkan, "Pembangunan infrastruktur jalan menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan wilayah, memperlancar mobilitas masyarakat, serta membuka keterisolasian desa-desa. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa penentuan lokus ini berdasarkan data dan kebutuhan riil di lapangan."

Perbaikan jalan rusak ini diharapkan dapat mengurangi keterisolasian desa-desa di Lampung Selatan dan meningkatkan aksesibilitas ke berbagai fasilitas umum dan pusat perekonomian. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih mudah mengakses pendidikan, kesehatan, dan pasar, sehingga meningkatkan kualitas hidup mereka.

Proses penentuan lokus prioritas perbaikan jalan ini dilakukan secara transparan dan berdasarkan data yang akurat. Hal ini untuk memastikan bahwa perbaikan jalan tersebut benar-benar memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Lampung Selatan.

Dengan adanya perbaikan infrastruktur jalan ini, diharapkan perekonomian masyarakat Lampung Selatan akan semakin meningkat dan kesejahteraan masyarakat akan semakin terangkat. Pemkab Lampung Selatan berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur di daerahnya.