Libur Panjang Awal Tahun Lampaui Pergerakan Wisata Nataru: Wamenpar Optimistis
Wakil Menteri Pariwisata memproyeksikan pergerakan wisatawan selama libur panjang Isra Mi'raj, Imlek, dan cuti bersama akan melampaui capaian Natal dan Tahun Baru 2024/2025, didukung oleh tingginya okupansi hotel dan optimisme di sektor pariwisata.
Yogyakarta, 27 Januari 2025 – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menyampaikan proyeksi optimistis terkait pergerakan wisatawan selama libur panjang yang meliputi Isra Mi'raj, Tahun Baru Imlek, dan cuti bersama. Ia yakin jumlahnya akan melampaui angka kunjungan wisatawan pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Wamenpar saat kunjungan kerja di Sleman, Yogyakarta.
Wamenpar Puspa menuturkan, "Banyak yang pesimis di akhir tahun lalu, namun awal tahun ini kita melihat pergerakan wisatawan yang luar biasa." Meskipun belum memiliki data pasti, antusiasme wisatawan terlihat jelas dari ramai nya destinasi wisata di berbagai daerah, termasuk Yogyakarta yang dikunjunginya.
Tingginya jumlah wisatawan terlihat dari tingginya tingkat hunian hotel. "Saya belum punya angka pastinya, tetapi Yogyakarta sangat ramai. Beberapa tim saya bahkan harus menginap di Solo karena hotel di Yogyakarta penuh," ungkap Puspa. Kondisi ini menunjukkan besarnya minat masyarakat untuk berwisata.
Pemerintah menargetkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 1,1 miliar dan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 14,6 hingga 16 juta sepanjang tahun 2025. Momentum libur panjang seperti Imlek, Isra Mi'raj, cuti bersama, Idul Fitri, dan libur sekolah diyakini akan menjadi pendorong utama pencapaian target tersebut.
Meskipun demikian, Kemenpar RI tidak menetapkan target khusus untuk pergerakan wisatawan selama libur panjang ini. Wamenpar mengakui bahwa pergerakan wisatawan pada libur Nataru 2024/2025 lalu berada di bawah prediksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yaitu 111 juta pergerakan.
"Pergerakan wisatawan Nataru lalu ternyata lebih rendah dari prediksi Kemenhub," jelas Puspa. Namun, peningkatan pergerakan wisatawan di awal tahun ini memberikan optimisme baru bagi pelaku industri pariwisata dalam menghadapi tahun 2025.
Wamenpar berharap, "Semoga masyarakat, terutama pelaku industri pariwisata, dapat lebih optimis menghadapi tahun 2025." Hal ini menandakan pentingnya peningkatan optimisme di sektor pariwisata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.