LMAN Capai Rekor PNBP Rp4,49 Triliun di 2024
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) berhasil melampaui target PNBP tahun 2024 dengan capaian fantastis Rp4,49 triliun, melampaui target sebesar 215,80 persen.
LMAN Raih Rekor PNBP Tertinggi Sepanjang Sejarah
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) menorehkan prestasi membanggakan dengan berhasil mengumpulkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tertinggi sepanjang sejarah pada tahun 2024, yakni mencapai angka fantastis Rp4,49 triliun. Direktur Utama LMAN, Basuki Purwadi, mengumumkan capaian ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta pada Senin lalu. Angka tersebut jauh melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp2,08 triliun, dengan realisasi mencapai 215,80 persen.
Sumber Pendapatan LMAN yang Signifikan
Keberhasilan LMAN dalam menghimpun PNBP yang signifikan ini berasal dari beberapa sumber pendapatan utama. Pendapatan dari pengelolaan badan milik negara (BNM) mencapai Rp1,05 triliun, melampaui target sebesar 116,78 persen. Pendapatan dari jasa advisory juga menunjukkan kinerja yang sangat baik, mencapai Rp2,22 miliar atau 184,72 persen dari target. Namun, kontribusi terbesar berasal dari pendapatan jasa perbankan yang mencapai Rp3,43 triliun, atau 291,20 persen dari target Rp1,18 triliun.
Faktor Pendukung Kinerja LMAN
Basuki Purwadi menjelaskan bahwa keberhasilan ini didorong oleh dua faktor utama. Pertama, saldo awal yang besar memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan pendapatan. Kedua, suku bunga perbankan yang tinggi pada tahun 2024 memberikan keuntungan signifikan dari pengelolaan aset. Beliau optimistis, dengan asumsi suku bunga tetap tinggi, kinerja LMAN di masa mendatang akan semakin baik. "Kalau kita lihat saldo 2024 dengan asumsi tingkat suku bunga masih tinggi, insya Allah nanti akan lebih tinggi lagi," ujar Basuki.
Realisasi Belanja LMAN
Di sisi lain, realisasi belanja LMAN pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp152,08 miliar, atau 93,87 persen dari target Rp162,02 miliar. Rincian belanja meliputi pengelolaan aset (Rp41,43 miliar), legislasi dan litigasi (Rp348,32 juta), pengelolaan keuangan dan umum (Rp8,69 miliar), pengelolaan komunikasi (Rp5,68 miliar), pengelolaan SDM (Rp95,18 miliar), pengelolaan risiko dan pengawasan (Rp182,54 juta), dan pengelolaan sistem informasi (Rp569,28 juta). Meskipun beberapa pos belanja belum mencapai 100 persen dari target, secara keseluruhan realisasi belanja masih tergolong baik.
Surplus dan Peningkatan Saldo Kas LMAN
Dengan selisih antara pendapatan dan belanja yang signifikan, LMAN berhasil membukukan surplus sebesar Rp4,33 triliun. Surplus ini meningkatkan saldo kas LMAN dari Rp17,81 triliun menjadi Rp22,14 triliun. Peningkatan saldo kas ini menunjukkan kesehatan keuangan LMAN dan memperkuat kapasitasnya dalam mengelola aset negara serta mendukung program-program pemerintah di masa mendatang.
Kesimpulan
Capaian PNBP LMAN tahun 2024 merupakan bukti nyata dari kinerja pengelolaan aset negara yang efektif dan efisien. Keberhasilan ini tidak hanya memberikan kontribusi besar bagi penerimaan negara, tetapi juga menunjukkan potensi LMAN dalam mendukung pembangunan nasional. Dengan pengelolaan yang baik dan kondisi ekonomi yang kondusif, diharapkan LMAN dapat terus meningkatkan kinerjanya di tahun-tahun mendatang.