Pemkot Bandarlampung Bidik Efisiensi APBD 2025 hingga Rp140 Miliar
Pemerintah Kota Bandarlampung merencanakan efisiensi anggaran hingga Rp140 miliar pada APBD 2025, dengan fokus pada pengurangan belanja operasional tanpa mengurangi gaji pegawai atau program pembangunan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung berencana melakukan efisiensi anggaran yang cukup signifikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung, Iwan Gunawan, mengumumkan potensi efisiensi mencapai Rp140 miliar. Pengumuman ini disampaikan pada Minggu, 2 Maret 2024, di Bandarlampung.
Menurut Iwan Gunawan, potensi efisiensi sebesar Rp140 miliar tersebut merupakan angka maksimal yang dapat dicapai, sekitar 50 persen dari total anggaran yang dapat diefisiensikan. Langkah efisiensi ini difokuskan pada beberapa sektor tertentu, tanpa mengorbankan program-program prioritas dan kesejahteraan pegawai.
Efisiensi ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Bandarlampung untuk mengelola keuangan daerah secara lebih bijak dan efektif. Dengan demikian, diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan anggaran untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Efisiensi APBD: Sasaran dan Dampak
Beberapa sektor yang menjadi sasaran utama efisiensi APBD 2025 adalah perjalanan dinas, alat tulis kantor (ATK), serta seminar dan diskusi yang diselenggarakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pemkot Bandarlampung berencana mengurangi pengeluaran untuk kegiatan-kegiatan tersebut, termasuk diskusi dan pengkajian yang dilakukan di hotel.
"OPD juga akan dikurangi soal pengkajian-kajian dan diskusi-diskusi di hotel," jelas Iwan Gunawan. Langkah ini diambil untuk menekan pembengkakan anggaran yang tidak terlalu krusial bagi kinerja pemerintahan.
Namun, Iwan Gunawan memastikan bahwa efisiensi ini tidak akan berdampak negatif terhadap kesejahteraan pegawai, termasuk honorer. Gaji dan tunjangan mereka tetap akan dibayarkan sesuai dengan hak yang telah ditentukan.
"Efisiensi ini tidak berdampak terhadap gaji pegawai termasuk honorer, mereka akan tetap dapatkan haknya," tegasnya. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Bandarlampung untuk tetap memprioritaskan kesejahteraan para pegawainya.
Fokus pada Belanja Operasional
Pemkot Bandarlampung menekankan bahwa efisiensi anggaran difokuskan pada pengurangan belanja operasional. Hal ini dilakukan dengan cermat, agar tidak mengganggu kinerja dan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat.
"Jadi efisiensi ini, pemerintah ingin memastikan bahwa anggaran itu digunakan dengan lebih bijak," ungkap Iwan Gunawan. Dengan demikian, diharapkan efisiensi ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran daerah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandarlampung, Dedi Sutioso, juga memberikan keterangan terkait dampak efisiensi terhadap program pembangunan. Ia memastikan bahwa program pembangunan di Kota Bandarlampung tidak akan terpengaruh.
"Untuk semua pembangunan Kota Bandarlampung tidak ada yang kami kurangi. Hanya perjalanan dinas dan kegiatan seremoni saja yang dikurangi," kata Dedi Sutioso. Pernyataan ini memberikan kepastian bahwa program-program pembangunan tetap menjadi prioritas.
Dengan demikian, efisiensi APBD 2025 di Kota Bandarlampung difokuskan pada optimalisasi penggunaan anggaran, dengan tetap memprioritaskan kesejahteraan pegawai dan kelancaran program pembangunan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan keuangan daerah dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Bandarlampung.