Pemprov DKI Bangun 33 Ribu Unit Rusunawa hingga 2024, Solusi Hunian Warga Jakarta?
Pemprov DKI Jakarta telah menyelesaikan pembangunan 33.830 unit rusunawa hingga 2024 untuk memenuhi kebutuhan hunian warga berpenghasilan rendah, namun angka tersebut masih jauh dari total kebutuhan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyelesaikan pembangunan 33.830 unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) hingga tahun 2024. Unit-unit tersebut tersebar di lima wilayah kota administrasi Jakarta. Pembangunan ini merupakan upaya Pemprov DKI dalam menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta, Meli Budiastuti, menjelaskan bahwa hingga tahun 2024 telah dibangun 156 blok dan 87 tower rusunawa. Pembangunan rusunawa ini merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan hunian di Jakarta yang masih menjadi tantangan besar. Setiap penghuni rusunawa diwajibkan membayar sewa setiap bulannya.
Keberadaan rusunawa menjadi penting mengingat besarnya kebutuhan hunian layak di Jakarta. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 mencatat angka kebutuhan hunian layak mencapai 268.489 kepala keluarga (KK), sementara kebutuhan pemilikan rumah mencapai 1.862.440 KK. Meskipun Pemprov DKI telah membangun ribuan unit rusunawa, angka ini masih jauh dari total kebutuhan yang ada.
Rencana Pembangunan dan Revitalisasi Rusunawa
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas PRKP DKI Jakarta memiliki rencana untuk membangun dan merevitalisasi sembilan rusunawa dalam lima tahun ke depan. Proyek-proyek ini meliputi pembangunan Rusunawa Rorotan IX tahap I dan II, Rusunawa Padat Karya tahap II, revitalisasi Rusunawa Komarudin dan Marunda cluster C, serta pembangunan Rusunawa Jalan Tongkol tahap II, Rusunawa Bojong Indah, Rusunawa Semper Cakung Drain tahap I, dan Rusunawa Muara Angke. Total unit yang ditargetkan dari pembangunan dan revitalisasi ini sangat signifikan.
Selain sembilan lokasi tersebut, Dinas PRKP masih memiliki stok lahan di enam lokasi lain yang akan dibangun rusunawa. Proses Detail Engineering Design (DED) atau rancang bangun rinci untuk proyek ini sedang dilakukan, dengan target pembangunan sebanyak 27 tower dan 5.148 unit rusunawa baru. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI untuk terus meningkatkan penyediaan hunian bagi warga Jakarta.
Pembangunan rusunawa ini diharapkan dapat mengurangi angka kekurangan hunian layak di Jakarta. Pemprov DKI terus berupaya mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan perumahan warga Jakarta yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk.
Rusunawa Green Jagakarsa: Contoh Rusunawa Terbaru
Salah satu rusunawa terbaru yang telah rampung dibangun adalah Rusunawa Green Jagakarsa di Jakarta Selatan. Rusunawa ini memiliki 723 unit hunian, dengan alokasi khusus untuk penyandang disabilitas sebanyak 58 unit. Alokasi unit lainnya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) baik yang terdampak maupun umum.
Rinciannya, 58 unit untuk penyandang disabilitas (terdiri dari tiga tipe unit disabilitas dan tipe unit keluarga), 266 unit untuk MBR terdampak atau terprogram, dan 399 unit untuk MBR atau umum. Pembagian unit ini menunjukkan perhatian Pemprov DKI terhadap kebutuhan berbagai kelompok masyarakat.
Pembangunan Rusunawa Green Jagakarsa menjadi bukti nyata komitmen Pemprov DKI dalam menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi warga Jakarta. Keberadaan rusunawa ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah.
Meskipun upaya pembangunan rusunawa terus dilakukan, masih diperlukan strategi jangka panjang dan terintegrasi untuk mengatasi permasalahan hunian di Jakarta secara menyeluruh. Hal ini mengingat besarnya kebutuhan hunian dan keterbatasan lahan di Jakarta.