Pendapatan Negara Jatim Awal 2025 Capai Rp19,49 Triliun, Ekonomi Tetap Positif
Jawa Timur mencatatkan pendapatan negara Rp19,49 triliun di awal 2025, didorong konsumsi masyarakat dan sektor industri yang kuat, serta berkontribusi besar pada perekonomian nasional.
Surabaya, 27 Februari 2025 - Realisasi pendapatan negara di Jawa Timur hingga Januari 2025 mencapai angka yang signifikan, yaitu Rp19,49 triliun. Angka ini setara dengan 6,86 persen dari target tahunan sebesar Rp284,26 triliun. Capaian ini menunjukkan kinerja ekonomi Jawa Timur yang tetap positif di awal tahun, didorong oleh berbagai faktor, termasuk konsumsi masyarakat yang kuat dan sektor industri yang produktif. Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur, Dudung Rudi Hendratna, memaparkan detail capaian tersebut dalam konferensi pers di Surabaya.
Pendapatan negara tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Penerimaan perpajakan mencapai Rp19,05 triliun (6,83 persen dari target), yang terdiri dari pajak sebesar Rp7,05 triliun dan bea cukai sebesar Rp11,99 triliun. Sementara itu, PNBP mencapai Rp445,23 miliar atau 8,4 persen dari target Rp5,3 triliun. Kondisi ini menunjukkan kinerja positif di berbagai sektor ekonomi Jawa Timur.
Di sisi lain, realisasi belanja negara di Jawa Timur hingga Januari 2025 mencapai Rp12,16 triliun atau 9,72 persen dari total pagu anggaran. Belanja ini meliputi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp1,5 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp10,66 triliun. Kombinasi antara pendapatan dan belanja negara yang baik menunjukkan pengelolaan keuangan yang efektif di Jawa Timur.
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tetap Positif
Menurut Dudung Rudi Hendratna, capaian fiskal ini semakin memperkuat optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan IV-2024 mencapai 5,03 persen, menunjukkan ketahanan ekonomi wilayah ini. "Pemerintah optimistis tren pertumbuhan ini akan berlanjut pada 2025 dengan tetap menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kinerja ekspor," ujar Dudung.
Peningkatan aktivitas produksi dan mobilitas masyarakat menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Dari sisi permintaan, pertumbuhan didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT). Sementara itu, dari sisi penawaran, sektor industri pengolahan tetap menjadi penyumbang utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Jawa Timur juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. "Jawa Timur tercatat sebagai kontributor terbesar kedua terhadap perekonomian Pulau Jawa dan nasional masing-masing sebesar 25,23 persen dan 14,39 persen," tambah Dudung. Kontribusi ini menunjukkan pentingnya peran Jawa Timur dalam perekonomian Indonesia.
Aktivitas Perdagangan Internasional
Aktivitas perdagangan internasional di Jawa Timur juga menunjukkan tren positif. Pada Desember 2024, ekspor mencapai 2,10 miliar dolar AS, sementara impor mencapai 2,77 miliar dolar AS. Data ini menunjukkan aktivitas ekonomi yang dinamis di Jawa Timur, baik di sektor domestik maupun internasional.
Secara keseluruhan, data tersebut menunjukkan kinerja ekonomi Jawa Timur yang positif di awal tahun 2025. Hal ini didukung oleh konsumsi masyarakat yang kuat, sektor industri yang produktif, dan kebijakan fiskal yang efektif. Pemerintah optimistis tren positif ini akan berlanjut sepanjang tahun 2025.
Dengan capaian pendapatan negara yang signifikan dan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, Jawa Timur menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan di masa mendatang. Keberhasilan ini diharapkan dapat dipertahankan dan ditingkatkan melalui kebijakan-kebijakan yang tepat dan berkelanjutan.