Pengunjung Museum Wayang Jakarta Melonjak Dua Kali Lipat!
Museum Wayang di Jakarta Barat mengalami peningkatan pengunjung hingga dua kali lipat pada Januari-Februari 2025, didorong oleh wajah baru museum dan daya tarik bagi wisatawan domestik serta mancanegara.
Jakarta, 26 Februari 2025 - Museum Wayang Jakarta mencatat rekor jumlah pengunjung yang meningkat pesat pada Januari dan Februari 2025. Kenaikan signifikan ini mencapai dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pengelola museum.
Kepala Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Sri Kusumawati, mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung pada Januari dan Februari 2024 tercatat sebanyak 30.420 orang. Namun, hingga akhir Februari 2025, angka tersebut hampir menyentuh 60.000 pengunjung. "Pengunjung Museum Wayang pada tahun 2024 di Januari dan Februari adalah 30.420 orang dan tahun ini Februari belum berakhir itu sudah hampir 60.000. Jadi naik dua kali lipat," ujar Sri Kusumawati dalam acara 'Menyongsong 5 Abad Jakarta: Peran Wajah Baru Museum Wayang' di Jakarta, Rabu.
Lonjakan pengunjung ini bukan hanya dari wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan mancanegara. Tercatat 1.856 wisatawan asing mengunjungi Museum Wayang pada Januari dan Februari 2025, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 852 orang. Keberhasilan ini turut dikontribusikan oleh kunjungan wisatawan dari kapal pesiar yang merapat di Tanjung Priok, dengan hampir 750 wisatawan mengunjungi museum dalam tiga hari terakhir.
Wajah Baru Museum Wayang dan Daya Tariknya
Sri Kusumawati meyakini peningkatan jumlah pengunjung ini tak lepas dari perubahan signifikan yang dilakukan pada Museum Wayang. Museum kini hadir dengan wajah baru yang lebih modern, menawarkan pengalaman imersif yang memadukan koleksi museum, elemen interaktif, dan teknologi terkini. Hal ini berhasil menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Pengalaman imersif yang ditawarkan Museum Wayang memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan koleksi museum, sehingga mampu meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap seni wayang. Penggunaan teknologi modern juga membuat kunjungan ke museum menjadi lebih menarik dan menghibur, khususnya bagi kalangan muda.
Dengan peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan ini, Sri Kusumawati berharap tren positif ini dapat dipertahankan. "Kami berharap ini juga bisa terus kita maintain (jaga) sehingga juga meningkatkan minat wisatawan asing datang ke Jakarta dalam rangka mewujudkan Jakarta sebagai kota global," tambahnya.
Museum Wayang dan Peringatan 500 Tahun Jakarta
Museum Wayang, yang terletak di kawasan Kota Tua, memiliki peran penting dalam menyambut peringatan 500 tahun Jakarta. Kawasan Kota Tua sendiri merupakan titik awal perkembangan peradaban kota Jakarta. Oleh karena itu, pembenahan Museum Wayang menjadi krusial dalam menyongsong Jakarta sebagai kota global.
Sri Kusumawati menekankan pentingnya perawatan dan perlindungan museum, serta penyajian yang menarik bagi wisatawan. "Pertama kita harus pastikan museum itu terawat dan terlindungi. Kemudian yang kedua kita harus pastikan kita bisa memberikan tampilan yang menarik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan asing," jelasnya. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melestarikan warisan budaya dan mengembangkan sektor pariwisata.
Dengan peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan, Museum Wayang tidak hanya menjadi tempat pelestarian seni wayang, tetapi juga menjadi daya tarik wisata unggulan Jakarta yang berkontribusi pada perekonomian dan citra kota.
Keberhasilan Museum Wayang ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi museum-museum lain di Indonesia untuk berinovasi dan meningkatkan daya tariknya bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Dengan demikian, warisan budaya Indonesia dapat dijaga dan dipromosikan secara efektif.