Pertumbuhan Ekonomi Kudus 2024: Industri Pengolahan Jadi Mesin Penggerak Utama
Pertumbuhan ekonomi Kudus tahun 2024 mencapai 2,78 persen, didorong oleh sektor industri pengolahan yang berkontribusi hingga 77,71 persen, menunjukkan pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menorehkan prestasi membanggakan dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 2,78 persen pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 2,19 persen. Keberhasilan ini terutama ditopang oleh sektor industri pengolahan yang menjadi mesin penggerak utama perekonomian daerah tersebut. Pertumbuhan ini juga menunjukkan pemulihan ekonomi Kudus pasca pandemi COVID-19 yang sempat memberikan dampak negatif pada berbagai sektor.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus, kontribusi sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai angka yang sangat signifikan, yaitu 77,71 persen. Hal ini disampaikan langsung oleh Fungsional Statistisi Madya BPS Kabupaten Kudus, Kusuma Agung Handaka, dalam keterangannya di Kudus, Jumat lalu. Meskipun pertumbuhan sektor industri pengolahan sendiri hanya mencapai 1,76 persen, dampaknya terhadap perekonomian secara keseluruhan sangat besar.
Pandemi COVID-19 sebelumnya telah memberikan pukulan telak terhadap perekonomian Kudus, khususnya sektor industri pengolahan. Namun, berkat berbagai upaya pemulihan ekonomi, Kabupaten Kudus berhasil bangkit dan menunjukkan pertumbuhan positif pada tahun 2024. Pemulihan ini juga tercermin dari peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kudus.
Sektor Industri Pengolahan sebagai Pilar Pertumbuhan Ekonomi Kudus
Kontribusi dominan sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi Kudus tidak terlepas dari status Kudus sebagai kota industri. Pertumbuhan ekonomi yang signifikan ini menunjukkan daya tahan dan daya saing industri pengolahan di Kudus. Meskipun pertumbuhan sektor ini relatif moderat (1,76 persen), dampaknya terhadap perekonomian secara keseluruhan sangat besar, karena sektor ini menyerap banyak tenaga kerja dan menghasilkan nilai tambah yang tinggi.
Menurut Kusuma Agung Handaka, angka pertumbuhan yang lebih tinggi pada suatu sektor menunjukkan pengaruh yang cukup besar terhadap perekonomian secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa industri pengolahan di Kudus mampu bertahan dan bahkan tumbuh di tengah tantangan ekonomi global.
Sebagai perbandingan, pada masa pandemi, sektor industri pengolahan di Kudus mengalami kontraksi yang cukup signifikan. Kondisi ini berbanding terbalik dengan sektor pertanian yang justru menjadi penopang ekonomi saat itu. Namun, setelah pandemi, sektor industri pengolahan di Kudus menunjukkan pemulihan yang luar biasa.
Peningkatan PDRB Menunjukkan Pemulihan Ekonomi Kudus
Pertumbuhan ekonomi Kudus juga tercermin dari peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pada tahun 2024, PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp128.611,84 miliar, sedangkan atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp75.010,79 miliar. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2023, di mana PDRB ADHB sebesar Rp121.363,54 miliar dan ADHK sebesar Rp72.980,27 miliar.
Peningkatan PDRB ini menunjukkan peningkatan nilai tambah ekonomi di Kabupaten Kudus. Artinya, kapasitas produksi dan nilai ekonomi di Kudus mengalami peningkatan yang positif. Hal ini diharapkan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal daya beli dan akses terhadap layanan publik seperti kesehatan.
Selain sektor industri pengolahan, beberapa sektor lain juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kudus, meskipun dengan persentase yang lebih kecil. Sektor perdagangan besar dan eceran, serta reparasi kendaraan berkontribusi sebesar 5,83 persen, sektor konstruksi 3,81 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 2,52 persen, dan jasa keuangan dan asuransi 1,96 persen.
Sektor Konstruksi dan Pertanian Tunjukkan Pertumbuhan Tinggi
Di antara sektor-sektor tersebut, sektor konstruksi mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 7,51 persen. Sementara itu, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan juga menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 5,12 persen. Pertumbuhan sektor-sektor lain bervariasi antara 2,34 persen hingga 5,12 persen.
Secara keseluruhan, data BPS menunjukkan pemulihan ekonomi yang signifikan di Kabupaten Kudus pada tahun 2024. Industri pengolahan menjadi sektor yang paling berperan dalam pertumbuhan ini, sementara sektor lain juga memberikan kontribusi positif. Peningkatan PDRB menunjukkan peningkatan nilai tambah ekonomi dan diharapkan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kudus.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang positif dan peningkatan PDRB, diharapkan kesejahteraan masyarakat Kudus akan meningkat. Peningkatan daya beli masyarakat dan akses terhadap layanan publik akan menjadi dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat Kudus.