Pertumbuhan Pertanian Double Digit: Pertama Kali dalam 15 Tahun!
Sektor pertanian Indonesia tumbuh 10,52 persen yoy pada triwulan I 2025, tertinggi dalam 15 tahun terakhir, didorong panen raya dan permintaan domestik.
Jakarta, 5 Mei 2025 - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kabar gembira bagi perekonomian Indonesia. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mencatatkan pertumbuhan double digit sebesar 10,52 persen year-on-year (yoy) pada triwulan I 2025. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi dalam 15 tahun terakhir, sebuah pencapaian signifikan yang memberikan dampak positif pada perekonomian nasional. Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk panen raya dan peningkatan permintaan domestik.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan yang pertama kalinya sejak tahun 2010. "Jadi, dalam kurun 2010 sampai dengan 2025, baru kali ini pertanian bisa tumbuh double digit di triwulan I. Oleh sebab itu, selama 15 tahun terakhir, kali ini adalah pertumbuhan sektor pertanian yang tertinggi," ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta.
Pertumbuhan sektor pertanian ini memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Dengan share sebesar 12,66 persen terhadap PDB, sektor pertanian berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I 2025 yang mencapai 4,87 persen yoy.
Pertumbuhan Subsektor Pangan dan Peternakan
Pertumbuhan pesat sektor pertanian didorong oleh kinerja subsektor tanaman pangan yang mencapai 42,26 persen yoy. Hal ini terutama disebabkan oleh panen raya padi dan jagung yang melimpah. BPS mencatat produksi padi melonjak 51,45 persen dan produksi jagung naik 39,02 persen yoy pada triwulan I 2025. Kenaikan produksi ini terjadi karena kondisi iklim yang lebih mendukung dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang terdampak El Nino.
Selain tanaman pangan, subsektor peternakan juga memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan sektor pertanian. Peningkatan permintaan domestik terhadap daging dan telur, terutama selama bulan Ramadan dan Idul Fitri, mendorong pertumbuhan subsektor ini. Hal ini menunjukkan peran penting sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Amalia menambahkan bahwa pertumbuhan sektor pertanian juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, seperti kebijakan pemerintah yang mendukung sektor pertanian dan peningkatan teknologi pertanian. Namun, panen raya dan peningkatan permintaan domestik menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan yang signifikan ini.
Kontribusi Terhadap PDB Nasional
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 mencapai 4,87 persen yoy, dengan realisasi PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar Rp5.665,9 triliun dan PDB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) senilai Rp3.264,5 triliun. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan triwulan IV 2024 (q-to-q), ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 0,98 persen.
Meskipun demikian, kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi nasional tetap signifikan. Dengan pertumbuhan double digit, sektor pertanian berhasil menempati posisi ketiga sebagai kontributor terbesar terhadap pertumbuhan PDB pada triwulan I 2025. Ini menunjukkan potensi besar sektor pertanian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.
Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya investasi dan dukungan berkelanjutan terhadap sektor pertanian. Dengan pengelolaan yang baik dan kebijakan yang tepat, sektor pertanian berpotensi untuk terus berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan ketahanan pangan nasional.
Data BPS ini memberikan optimisme bagi masa depan perekonomian Indonesia. Pertumbuhan sektor pertanian yang signifikan menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.