Progres Konstruksi Tol Sinaksak-Simpang Panei Capai 95 Persen, Siap Beroperasi Akhir 2025
Proyek Tol Sinaksak-Simpang Panei di Sumatera Utara telah mencapai kemajuan konstruksi hingga 95 persen dan ditargetkan rampung pada September 2025, memberikan akses lebih cepat ke Danau Toba.
PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) mengumumkan bahwa pembangunan ruas tol Seksi 4 Sinaksak-Simpang Panei sepanjang 28 kilometer di Sumatera Utara telah mencapai progres 95 persen. Proyek ini ditargetkan selesai pada September 2025, tepat waktu untuk menyambut Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Jalan tol ini akan memangkas waktu tempuh Medan-Raya dari 3 jam menjadi 1,5 jam, sekaligus meningkatkan aksesibilitas ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
Direktur Teknik Hamawas, Jimmy Leonard, menjelaskan bahwa pembangunan jalan tol ini menghadapi beberapa tantangan. Kondisi tanah pasir di beberapa area membutuhkan penanganan khusus dengan metode soil replacement, menggunakan material pengganti yang telah teruji laboratorium. Selain itu, keberadaan batuan keras di beberapa titik mengharuskan penggunaan alat berat breaker untuk mencapai elevasi yang diinginkan. Kendala-kendala ini telah diatasi oleh tim konstruksi Hamawas.
Jalan tol ini akan dilengkapi dengan dua gerbang tol di Sinaksak dan Simpang Panei, dua simpang susun, empat jembatan, dan tujuh overpass. Lebar jalur jalan tol dirancang sebesar 3,6 meter dengan jumlah lajur 2x2, menjamin kenyamanan pengguna jalan. Gerbang tol Simpang Panei dirancang unik dengan mengadopsi kearifan lokal, menampilkan patung kepala kerbau (pinar uluni horbou) sebagai ikon budaya masyarakat Simalungun.
Tantangan Konstruksi dan Fitur Unggulan
Hamawas menghadapi tantangan signifikan dalam konstruksi jalan tol ini, terutama terkait kondisi tanah. Metode soil replacement diterapkan untuk mengatasi masalah tanah pasir yang kurang stabil. Penggunaan material pengganti yang telah melalui uji laboratorium memastikan kepadatan dan daya dukung tanah sesuai standar. Selain itu, penggunaan alat berat breaker mengatasi kendala batuan keras yang ditemukan di beberapa lokasi.
Jalan tol ini tidak hanya mempercepat aksesibilitas, tetapi juga meningkatkan kenyamanan berkendara. Dengan lebar jalur 3,6 meter dan dua lajur di setiap arah, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan. Keberadaan dua simpang susun, empat jembatan, dan tujuh overpass juga dirancang untuk meminimalisir hambatan perjalanan.
Gerbang tol Simpang Panei, selain fungsional, juga dirancang dengan mempertimbangkan aspek budaya lokal. Penggunaan ikon kepala kerbau (pinar uluni horbou) sebagai elemen desain mencerminkan kekayaan budaya masyarakat Simalungun dan menjadi daya tarik tersendiri.
Dampak Positif Terhadap Ekonomi dan Pariwisata
Pembangunan Tol Sinaksak-Simpang Panei memberikan dampak positif yang signifikan, tidak hanya pada sektor infrastruktur, tetapi juga pada perekonomian dan pariwisata. Proyek ini telah menciptakan ratusan lapangan kerja, baik bagi masyarakat lokal maupun dari daerah sekitar. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur strategis nasional.
Dengan akses yang lebih cepat dan mudah menuju Danau Toba, jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar, terutama yang bergantung pada sektor pariwisata. Pembukaan peluang ekonomi baru ini merupakan salah satu manfaat penting dari proyek ini.
Hamawas berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan kualitas terbaik. Dukungan dan doa dari masyarakat sangat diharapkan agar pembangunan Tol Sinaksak-Simpang Panei dapat segera rampung dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Sebelumnya, Hamawas telah menyelesaikan dan mengoperasikan sebagian Seksi 3 Junction Tebing Tinggi – Interchange Dolok Merawan, serta sebagian Seksi 4 Interchange Dolok Merawan – Interchange Sinaksak pada tahun 2024.
Dengan selesainya pembangunan Tol Sinaksak-Simpang Panei, akses menuju destinasi wisata Danau Toba akan semakin mudah dan cepat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Sumatera Utara.