PTPN IV Salurkan Bantuan Setengah Ton untuk Korban Banjir di Rokan Hulu
PTPN IV Regional III Riau menyalurkan bantuan sembako seberat setengah ton kepada 192 korban banjir parah di Sei Batu Langkah, Rokan Hulu, yang merupakan banjir terparah dalam 20 tahun terakhir.
Banjir yang melanda Sei Batu Langkah, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, telah mengakibatkan kerugian besar bagi 192 jiwa penduduk setempat. Banjir yang tercatat sebagai yang terparah dalam 20 tahun terakhir ini, terjadi sejak 27 Februari hingga 1 Maret 2025, disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan air kiriman dari Pasaman, Sumatera Barat, serta Padang Lawas, Sumatera Utara. PTPN IV Regional III Riau, melalui Sub Holding PalmCo, bergerak cepat memberikan bantuan berupa sembako seberat setengah ton untuk meringankan beban para korban.
Bantuan yang diberikan berupa beras, gula, makanan cepat saji, telur, dan minyak goreng. Tinggi air mencapai hampir tiga meter, mengakibatkan kerusakan signifikan pada rumah dan harta benda warga. Peralatan rumah tangga seperti tempat tidur, kursi, dan lemari basah dan masih dijemur. Kerusakan juga dialami peralatan elektronik seperti kulkas, televisi, komputer, dan kipas angin, sebagian besar merupakan barang baru karena kompleks perumahan baru teraliri listrik dari PLN dua bulan terakhir.
Kendaraan bermotor pun turut menjadi korban, mengalami kerusakan setelah terendam banjir selama dua hari tiga malam. Namun, Senior Executive Vice President Business Support PTPN IV Regional III, Bambang Budi Santoso, menuturkan bahwa warga tetap tenang dan optimis, bahkan bergotong royong membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. "Mereka tampak tenang dan optimis meskipun dilanda banjir hampir tiga meter. Mereka bergotong royong membersihkan rumah dan kompleks bersama-sama, dan alhamdulillah kondisinya telah normal kembali saat ini," ujar Bambang.
Banjir Terparah dalam Dua Dekade
Banjir di Sei Batu Langkah bukan hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi di daerah setempat. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Riau, M Edy Afrizal, air kiriman dari daerah yang secara geografis lebih tinggi, seperti Pasaman, Sumatera Barat, dan Padang Lawas, Sumatera Utara, turut berkontribusi terhadap meluapnya Sungai Rokan. Akibatnya, banjir parah melanda wilayah tersebut.
Tinggi air yang mencapai hampir tiga meter meninggalkan bekas yang jelas di dinding rumah warga, hampir menyentuh atap. Kerusakan yang dialami warga cukup signifikan, tidak hanya pada rumah dan perabotan, tetapi juga pada peralatan elektronik yang sebagian besar baru dibeli. Kondisi ini menunjukkan betapa besar dampak banjir yang melanda wilayah tersebut.
Selain Rokan Hulu, banjir juga melanda beberapa daerah di Riau, termasuk Pekanbaru, Kampar, Kuantan Singingi, dan Pelalawan. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas hujan tinggi yang terjadi akhir-akhir ini berdampak luas di Provinsi Riau.
Jiwa Korsa Karyawan PTPN
Bambang Budi Santoso mengapresiasi semangat gotong royong dan optimisme warga Sei Batu Langkah yang tetap tegar menghadapi musibah banjir. "Yang terlihat di sini adalah jiwa korsa karyawan PTPN dalam menghadapi ujian. Mereka tidak larut dalam kesedihan, namun fokus untuk berbenah dan pulih kembali. Semangat ini yang patut kita contoh bersama," katanya. Sikap positif dan kebersamaan ini menjadi contoh penting dalam menghadapi bencana.
Bantuan dari PTPN IV diharapkan dapat membantu meringankan beban para korban banjir dalam pemulihan kehidupan mereka. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih siap menghadapi bencana alam di masa mendatang. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di daerah yang rawan banjir.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya investasi dalam infrastruktur yang tahan bencana dan sistem peringatan dini yang efektif untuk meminimalisir kerugian dan dampak yang lebih besar di masa depan.
Kesimpulan
Banjir di Rokan Hulu menjadi bukti nyata dampak perubahan iklim dan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana. Gotong royong dan optimisme warga, serta bantuan dari pihak swasta seperti PTPN IV, menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat dan perusahaan dapat bahu membahu dalam menghadapi musibah.