Suhardi Duka: Anggaran Tak Tepat Sasaran di Sulbar Dipangkas!
Gubernur Sulbar terpilih, Suhardi Duka, berkomitmen memangkas anggaran tidak tepat sasaran dan akan fokus pada pembangunan yang berdampak langsung pada masyarakat Sulawesi Barat.
Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) terpilih, Suhardi Duka, memulai kepemimpinannya dengan gebrakan nyata. Dalam rapat koordinasi internal Pemprov Sulbar tahun 2025 yang digelar secara virtual di Mamuju pada Rabu, beliau menyatakan akan memangkas anggaran yang dinilai tidak tepat sasaran dan tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Langkah ini diambil sejalan dengan upaya efisiensi anggaran pemerintah pusat.
Suhardi Duka menegaskan komitmennya untuk memangkas anggaran yang tidak terkait langsung dengan kepentingan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan langsung dalam rapat yang dihadiri oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Amujib, para asisten, Kepala OPD Pemprov Sulbar, serta ASN dan non-ASN lingkup pemerintah setempat. Beliau menekankan pentingnya efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran daerah.
Lebih lanjut, Suhardi Duka menyampaikan lima poin penting yang harus menjadi pedoman bagi seluruh jajaran pemerintahan Sulbar. Kelima poin tersebut meliputi penyatuan pemahaman visi dan misi, loyalitas dan komitmen dalam membangun daerah, kontribusi pemikiran dalam penyusunan RPJMD, pemahaman dan pelaksanaan prioritas pembangunan, serta meninggalkan ego sektoral. Beliau juga menghimbau agar seluruh pihak bekerja sama tanpa terbebani perbedaan pilihan politik pada Pilkada Serentak 2024.
Pemangkasan Anggaran dan Penyesuaian Kebijakan
Suhardi Duka menegaskan bahwa Pemprov Sulbar akan segera menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025 dan berbagai peraturan terkait penyesuaian anggaran. Hal ini termasuk Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 tahun 2025 tentang Penyesuaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.1/ 640/SJ/2025 tentang Penyesuaian Arah Kebijakan Pembangunan Daerah. Semua kebijakan ini akan diintegrasikan dalam visi dan misi pemerintahannya periode 2025-2030.
Pemangkasan anggaran tidak hanya menyasar program yang tidak tepat sasaran, tetapi juga yang tidak sesuai dengan tata kelola keuangan yang baik, termasuk anggaran yang tidak termuat dalam e-Planning. Suhardi Duka dengan tegas menyatakan bahwa semua dana hibah yang bertentangan dengan Inpres Nomor 1 tahun 2025 akan dinolkan. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan.
Terkait tenaga kontrak, Suhardi Duka menjelaskan bahwa SK tenaga kontrak yang terdaftar di database BKN dan ditandatangani oleh Gubernur sesuai keputusan Menteri PAN RB Nomor 16 tahun 2025, akan tetap dibiayai oleh APBD. Namun, SK tenaga kontrak yang tidak ditandatangani Gubernur tidak akan dibiayai oleh APBD. Sementara itu, gaji guru SLTA yang SK-nya ditandatangani kepala sekolah akan dibiayai melalui dana BOS.
Sinergitas dan Loyalitas sebagai Kunci Kemajuan
Suhardi Duka menekankan pentingnya sinergitas dan kerja sama antar seluruh pemangku kepentingan di Sulbar. Beliau menyatakan bahwa kemajuan daerah tidak dapat dicapai hanya dengan kerja individu, melainkan melalui sinergi, komitmen, dan loyalitas bersama. Suhardi Duka mengajak seluruh pihak untuk meninggalkan ego sektoral dan bersatu dalam mewujudkan visi besar untuk Sulbar yang lebih maju dan sejahtera. "Kesuksesan sebuah daerah tidak lahir dari kerja individu, tetapi dari sinergi, komitmen, dan loyalitas bersama. Tinggalkan ego sektoral, satukan pemahaman dan wujudkan visi besar untuk Sulbar yang lebih maju dan sejahtera," tegasnya.
Wakil Gubernur Sulbar terpilih, Salim S Mengga, turut memberikan pesan penting terkait loyalitas dan pengabdian kepada negara. Beliau menekankan pentingnya bekerja dengan baik, menjaga kekeluargaan, dan menaati hukum. "Saya ingin menyampaikan bekerjalah dengan baik, kerjakan dalam kondisi bahagia, kekeluargaan dan memiliki batasan untuk menjaga diri untuk tidak melanggar hukum. Mari sama-sama menjaga marwah pemerintah untuk membangun Sulbar ke depan," ujar Salim Mengga.
Dengan langkah-langkah tegas dan komitmen yang kuat, Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar terpilih diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Sulawesi Barat. Pemangkasan anggaran yang tidak tepat sasaran dan fokus pada pembangunan yang berdampak langsung kepada masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan Sulbar yang lebih maju dan sejahtera.