Wisatawan Asing Ramaikan Loksado, Kalsel: Perancis dan Australia Terdepan
Pada tahun 2024, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Loksado di Kalimantan Selatan dibanjiri wisatawan mancanegara, terutama dari Perancis dan Australia, melampaui jumlah kunjungan wisatawan domestik.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Loksado, Kalimantan Selatan, meningkat pesat pada tahun 2024. Data Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan (Dispar Kalsel) menunjukkan jumlah wisatawan asing mencapai 757 orang, melebihi jumlah wisatawan domestik yang hanya 711 orang. Hal ini menunjukkan potensi besar Loksado sebagai destinasi wisata internasional.
Kepala Dispar Kalsel, Muhammad Syarifuddin, mengungkapkan dominasi wisatawan asal Perancis dan Australia dalam angka kunjungan tersebut. Peningkatan kunjungan ini terus terjadi setiap tahunnya, menandakan daya tarik Loksado yang semakin kuat di mata wisatawan global.
Pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten, terus berupaya meningkatkan infrastruktur di Loksado untuk kenyamanan wisatawan. Salah satu fokus utama adalah pembangunan infrastruktur jalan dan jaringan internet. Konektivitas internet dinilai penting mengingat kebiasaan wisatawan yang gemar berbagi pengalaman perjalanan di media sosial.
Loksado, yang berada di wilayah permukiman Suku Dayak Meratus, merupakan satu-satunya KSPN di Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, pengembangan wisata di daerah ini harus berkelanjutan dan terarah untuk menjaga kelestarian alam dan budaya lokal. Pengembangan ini juga perlu mempertimbangkan potensi ekonomi masyarakat setempat.
Dua objek wisata unggulan Loksado yang tengah dikembangkan adalah Bambu Rafting dan Aruh Bawanang. Bambu Rafting, yang awalnya merupakan alat transportasi tradisional Suku Dayak, kini dikembangkan sebagai wahana wisata air yang menarik. Pengunjung dapat menikmati sensasi menyusuri sungai di kaki Pegunungan Meratus dengan menggunakan bambu rakit.
Sementara Aruh Bawanang, sebuah tradisi menyambut panen, menawarkan pengalaman budaya yang unik. Tradisi ini mencerminkan kearifan lokal Suku Dayak Meratus dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam budaya Kalimantan Selatan. Pemerintah berupaya untuk mengangkat dan melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari paket wisata Loksado.
Syarifuddin menekankan pentingnya kolaborasi dan komitmen semua pihak, terutama pemerintah daerah, untuk mengembangkan potensi wisata Loksado secara berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang tepat, Loksado dapat menjadi destinasi wisata kelas dunia yang sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.