2.729 Calon Haji NTB Tiba di Tanah Suci, Dua Meninggal Dunia Sebelum Berangkat
Sebanyak 2.729 calon haji dari Nusa Tenggara Barat telah tiba di Arab Saudi, namun dua calon haji meninggal sebelum keberangkatan, sementara 1.818 calon haji lainnya masih menunggu keberangkatan.

Sebanyak 2.729 calon haji (calhaj) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) telah tiba di Tanah Suci, Arab Saudi. Keberangkatan mereka dibagi dalam enam kelompok terbang (kloter), dengan kloter terakhir dari Kabupaten Bima berangkat pada Kamis pukul 01.50 WITA. Meskipun demikian, kabar duka juga datang, dua calon haji meninggal dunia sebelum sempat berangkat menunaikan ibadah haji.
Ketua Tim Bina Haji Reguler Kanwil Kemenag NTB, Syukri, dalam konferensi pers di Asrama Haji NTB, Mataram, Kamis, menyampaikan bahwa saat ini masih ada 1.818 calon haji yang belum diberangkatkan. Mereka akan diberangkatkan dalam lima kloter selanjutnya. Kondisi kesehatan calhaj yang telah tiba di Arab Saudi secara umum dilaporkan baik, meskipun beberapa mengalami penyakit ringan akibat perubahan cuaca.
Kedua calon haji yang meninggal dunia sebelum berangkat adalah Sapiin (64) asal Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur dan Siti Maryam dari Kabupaten Bima. Sapiin dan Siti Maryam sempat dirawat di RSUD Provinsi NTB sebelum meninggal dunia dan sempat berada di asrama haji. Keluarga mereka berhak atas santunan asuransi haji sebesar satu kali biaya perjalanan ibadah haji (BIPIH) yang telah disetor, yaitu sebesar Rp56.764.801,00, dengan catatan kursi haji mereka tidak dilimpahkan kepada ahli waris.
Calhaj Kloter 7: Risiko Tinggi dan Kondisi Kesehatan
Kloter 7, yang terdiri dari 393 calon haji dan tujuh orang petugas, berasal dari Lombok Tengah dan Lombok Timur. Mereka dijadwalkan berangkat dari Bandara Internasional Lombok menuju Madinah pada Jumat (9/5) pukul 13.50 WITA. Dalam kloter ini, terdapat calon haji tertua berusia 93 tahun dan termuda berusia 25 tahun. Sebanyak 108 orang lansia turut serta dalam kloter ini.
Kondisi kesehatan calon haji dalam Kloter 7 patut menjadi perhatian. Pelaksana Harian Kepala Pelayanan Kesehatan Embarkasi Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram, Hairul Yamin, mengungkapkan bahwa 62,5 persen calhaj dalam Kloter 7 masuk kategori risiko tinggi. Rinciannya, 48 orang berisiko tinggi berat, 72 orang berisiko sedang, 125 orang berisiko ringan, dan 144 orang dalam kondisi sehat. Satu calon haji bahkan harus dirujuk ke RSUD Provinsi NTB untuk observasi karena mengidap hipertensi.
Meskipun sebagian besar calon haji dalam kondisi sehat, perhatian khusus tetap diperlukan bagi mereka yang masuk kategori risiko tinggi. Pemantauan kesehatan secara intensif sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kelancaran ibadah haji mereka. Semoga seluruh calon haji NTB dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan selamat.
Kesimpulan: Keberangkatan calon haji NTB ke Tanah Suci berjalan dengan baik, meskipun terdapat beberapa tantangan, termasuk kondisi kesehatan beberapa calon haji dan meninggalnya dua calon haji sebelum keberangkatan. Pihak terkait terus memantau dan memberikan pelayanan terbaik bagi para calon haji.