467 Prajurit TNI dari Aceh Berangkat ke Misi Perdamaian Lebanon
Pangdam Iskandar Muda melepas 467 prajurit Yonif 114/SM untuk misi perdamaian PBB di Lebanon setelah menjalani pelatihan intensif.

Banda Aceh, 21 Februari 2024 - Sebanyak 467 personel Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-S UNIFIL Yonif 114/SM telah diberangkatkan dari Banda Aceh menuju Lebanon untuk menjalankan misi perdamaian PBB. Pelepasan dilakukan langsung oleh Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, di Blang Padang, Banda Aceh. Keberangkatan ini menandai langkah penting dalam kontribusi Indonesia untuk perdamaian dunia, khususnya di kawasan Timur Tengah yang bergejolak.
Upacara pelepasan yang berlangsung khidmat ini menjadi saksi bisu atas dedikasi dan pengorbanan para prajurit yang akan bertugas jauh dari keluarga dan tanah air. Pangdam IM, Mayjen Niko Fahrizal, menyampaikan rasa bangga dan kepercayaan penuh kepada Yonif 114/SM yang terpilih untuk mengemban tugas mulia ini. "Ini menjadi momen penting bagi para prajurit yang akan mengemban tugas mulia demi menjaga perdamaian dunia," ujar Mayjen Niko Fahrizal. Amanah ini, menurutnya, harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme.
Sebelum berangkat ke Lebanon, para prajurit telah menjalani pelatihan intensif selama satu bulan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI (PMPP) Sentul, Bogor. Pelatihan ini, yang dikenal sebagai Pre Deployment Training (PDT), bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan profesionalisme mereka dalam menghadapi berbagai tantangan di medan misi. "Latihan ini bertujuan meningkatkan kesiapan dan profesionalisme dalam menjalankan tugas negara. Partisipasi kalian dalam Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-S UNIFIL merupakan wujud nyata dari amanat konstitusi Indonesia dalam menjaga ketertiban dunia dan mewujudkan perdamaian abadi," tegas Pangdam IM.
Prajurit TNI Siap Jaga Perdamaian di Lebanon
Para prajurit Yonif 114/SM telah dibekali dengan pelatihan yang komprehensif, meliputi penguasaan aturan pelibatan (Rules of Engagement), prosedur operasi standar (SOP), serta teknik dan taktik dalam pelaksanaan tugas. Hal ini penting untuk memastikan keberhasilan misi perdamaian di Lebanon. Pangdam IM menekankan pentingnya kekompakan dan soliditas tim sebagai kunci keberhasilan misi. "Keberhasilan misi sangat bergantung pada kekompakan dan soliditas tim sehingga setiap prajurit harus menjunjung tinggi kerja sama dan sinergi," pesannya.
Selain itu, para prajurit juga dibekali pengetahuan tentang budaya dan aturan lokal di Lebanon. Hal ini bertujuan untuk membangun hubungan baik dengan komunitas lokal dan menjalin kerja sama dengan pasukan dari negara lain yang tergabung dalam UNIFIL. "Bangun hubungan baik dengan komunitas lokal serta jalin kerja sama dengan pasukan dari negara lain dalam UNIFIL akan menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas. Keamanan dan keselamatan juga harus selalu diutamakan dengan meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi semua prosedur keamanan guna menjaga keselamatan diri serta rekan satuan," pesan Pangdam IM.
Pangdam IM juga tidak lupa memberikan pesan kepada keluarga prajurit yang ditinggalkan. Dukungan dan doa dari keluarga sangat penting untuk memberikan semangat dan kekuatan bagi para prajurit dalam menjalankan tugasnya. "Kami turut berpesan kepada keluarga prajurit yang ditinggalkan agar senantiasa memberikan dukungan dan doa bagi keselamatan serta keberhasilan mereka dalam menjalankan tugas negara," tambahnya.
Keselamatan dan Profesionalisme Jadi Prioritas
Dalam menjalankan misi perdamaian, keselamatan dan profesionalisme menjadi prioritas utama. Para prajurit diwajibkan untuk selalu berpegang teguh pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI. Disiplin dan profesionalisme tinggi sangat dibutuhkan untuk memastikan misi dapat dijalankan dengan optimal dan sesuai dengan standar internasional.
Keberangkatan 467 prajurit TNI ini merupakan bukti nyata komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia. Semoga misi perdamaian di Lebanon berjalan lancar dan para prajurit dapat kembali ke tanah air dengan selamat.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Pangdam IM kembali mengingatkan pentingnya pemahaman yang baik terhadap tugas dan mandat misi. Setiap prajurit harus memahami dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga misi perdamaian dapat tercapai dengan sukses.
Keberhasilan misi ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Lebanon, tetapi juga akan meningkatkan citra Indonesia di mata dunia sebagai negara yang aktif berkontribusi dalam menjaga perdamaian internasional.