KSAL Sambut Pulang Pasukan Perdamaian MTF TNI Konga XXVIII-O/Unifil dari Lebanon
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyambut kepulangan pasukan TNI AL dari misi perdamaian di Lebanon yang telah bertugas selama hampir satu tahun di bawah koordinasi PBB.

Jakarta, 14 Februari 2024 - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, menyambut hangat kepulangan para pahlawan laut Indonesia. Pasukan TNI AL yang tergabung dalam Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-O/Unifil kembali ke Tanah Air setelah menyelesaikan misi perdamaian selama hampir satu tahun di Lebanon. Mereka tiba di pangkalan Kolinlamil, Jakarta Utara, Jumat lalu, menggunakan KRI Diponegoro-356.
Misi Sukses di Laut Mediterania
KSAL Ali menyampaikan rasa syukur dan bangga atas keberhasilan misi tersebut. Dalam jumpa pers di atas KRI Diponegoro, beliau menyatakan, "Seluruh personel, material, kapal, maupun helikopter kembali dalam keadaan aman, selamat, dan kondisi fit tanpa kurang satu apa pun." Para personel telah berlayar selama 235 hari di Laut Mediterania, hampir 70 persen dari total waktu penugasan mereka.
Tugas utama MTF TNI Konga XXVIII-O/Unifil adalah melakukan hailing atau pemeriksaan kapal yang masuk dan keluar wilayah Lebanon. Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung Lebanon Armed Forces (LAF) Navy dalam mencegah penyelundupan barang ilegal. Oleh karena itu, KRI Diponegoro dan 120 personelnya lebih banyak menghabiskan waktu di laut daripada di darat.
Penghargaan atas Dedikasi dan Kerja Keras
Keberhasilan misi ini tidak hanya diukur dari lamanya waktu bertugas, tetapi juga dari kontribusi nyata yang diberikan. Keaktifan dan profesionalisme pasukan TNI AL dalam menjaga keamanan jalur laut Mediterania serta partisipasi dalam patroli dan latihan bersama membuahkan hasil yang membanggakan. Sebagai bentuk apresiasi, KRI Diponegoro menerima berbagai penghargaan dari negara-negara sahabat.
"Medali-medali dari Tanzania, Lebanon, dan dari Duta Besar kita di Turki dan Lebanon," ungkap KSAL Ali. Tentu saja, para personel juga akan menerima penghargaan dari dalam negeri, termasuk medali dan apresiasi langsung dari KSAL. Dedikasi dan pengorbanan mereka selama bertugas di Lebanon patut diapresiasi.
Kembali ke Tanah Air dan Masa Depan
Setelah sandar di Kolinlamil, KRI Diponegoro beserta seluruh personelnya akan segera kembali ke Surabaya, tempat asal kapal dan mayoritas personelnya yang berasal dari Armada II. Kepulangan ini menandai berakhirnya misi perdamaian di Lebanon, namun semangat pengabdian dan profesionalisme TNI AL tetap berkibar tinggi. Mereka telah menunjukkan kemampuan dan dedikasi dalam menjaga perdamaian dunia, mengharumkan nama Indonesia di mata internasional.
Misi MTF TNI Konga XXVIII-O/Unifil di Lebanon merupakan bukti nyata komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia. Keberhasilan misi ini tidak hanya membanggakan TNI AL, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia. Semoga keberhasilan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.