50 Desa di Mukomuko Ajukan Pencairan Dana Desa Tahap Satu
Sebanyak 50 desa di Kabupaten Mukomuko telah mengajukan pencairan dana desa tahap satu sebesar 40 persen dari total Rp119 miliar dana desa dari APBN dan Rp66,7 miliar dari APBD untuk tahun 2025.

Mukomuko, Bengkulu - Sebanyak 50 desa di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, telah mengajukan pencairan dana desa tahap pertama sebesar 40 persen. Pengajuan ini disampaikan ke Badan Keuangan Daerah (BKD) Mukomuko, demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan DPMD Kabupaten Mukomuko, Wagimin, Minggu (23/2).
Total dana desa yang dialokasikan untuk 148 desa di Kabupaten Mukomuko pada tahun 2025 mencapai Rp119 miliar dari APBN dan Rp66,7 miliar dari APBD. Angka ini menunjukan peningkatan dibandingkan tahun 2024, dimana dana dari APBN naik sekitar Rp1 miliar dan dana dari APBD naik sekitar Rp1,7 miliar.
Meskipun tidak ada batas waktu resmi, Wagimin menekankan pentingnya pengajuan yang cepat agar proses pembangunan desa, baik fisik maupun non-fisik, tidak terhambat. Keterlambatan pengajuan berpotensi memperlambat realisasi program-program pembangunan di tingkat desa.
Pengajuan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa
Wagimin menjelaskan bahwa pengajuan pencairan alokasi dana desa (ADD) tahun ini masih tertunda. Hal ini disebabkan karena masih menunggu peraturan bupati (Perbup) yang mengatur hal tersebut. Ia berharap Perbup tersebut dapat segera disahkan untuk memperlancar proses pencairan ADD yang digunakan untuk membayar gaji kepala desa dan perangkat desa.
Ia menargetkan semua desa di Mukomuko dapat mengajukan pencairan dana gaji dan rutin sebelum bulan Ramadhan. Namun, ia juga mengingatkan potensi kendala teknis, seperti gangguan pada sistem informasi pemerintah daerah (SIPD), yang dapat mempengaruhi proses pencairan.
Meskipun ada potensi kendala, Wagimin memastikan bahwa baik dana desa maupun ADD akan dicairkan secepatnya agar pembangunan di desa dapat berjalan sesuai rencana. Kecepatan pencairan dana ini sangat penting untuk mendukung berbagai program pembangunan di tingkat desa.
Dana Desa untuk Pembangunan Desa
Dana desa yang dicairkan akan digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan di desa. Program-program tersebut meliputi pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Proses pengajuan dana desa yang cepat dan efisien sangat penting untuk memastikan bahwa program-program pembangunan ini dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Peningkatan alokasi dana desa tahun 2025 menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung pembangunan di daerah pedesaan. Dana ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko terus berupaya untuk mempercepat proses pencairan dana desa dan ADD. Koordinasi dan komunikasi yang baik antara pemerintah daerah dengan desa-desa sangat penting untuk memastikan kelancaran proses pencairan dana dan pelaksanaan program-program pembangunan di desa.
Keberhasilan pembangunan desa sangat bergantung pada efektifitas penggunaan dana desa. Oleh karena itu, pengawasan dan transparansi dalam pengelolaan dana desa sangat penting untuk memastikan bahwa dana tersebut digunakan secara tepat guna dan akuntabel.
Dengan pencairan dana desa yang tepat waktu, diharapkan pembangunan di 50 desa yang telah mengajukan pencairan dana tahap pertama dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
"Kami berharap mudah-mudahan dalam waktu dekat usulan pengesahan perbup untuk payung hukum pencairan alokasi dana untuk membayar gaji kades dan perangkatnya dapat diselesaikan," ujar Wagimin.