6 Sapi di Temanggung Terjangkit PMK, DKPPP Lakukan Penanganan
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Temanggung menemukan 6 sapi terjangkit PMK di Kranggan, Jawa Tengah; pihak DKPPP langsung melakukan pengobatan dan pencegahan penyebaran lebih lanjut.

Temanggung, Jawa Tengah, dikejutkan dengan temuan enam sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sebuah kandang komunal di Desa Sanggrahan, Kecamatan Kranggan. Penemuan ini diungkap oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung pada Kamis, 23 Januari 2024.
Kepala UPT Puskeswan dan Balai Insiminasi Buatan DKPPP Kabupaten Temanggung, Nurul Hazanah, menjelaskan bahwa keenam sapi tersebut menunjukkan gejala klinis PMK, seperti demam, pincang akibat luka di kuku, dan mengeluarkan air liur secara berlebihan. "Secara klinis enam ekor sapi terdeteksi PMK" ujar Nurul Hazanah.
Meskipun hanya enam sapi yang menunjukkan gejala klinis, Nurul Hazanah memperkirakan sekitar 20 sapi di kandang tersebut telah terpapar PMK karena berada dalam satu lokasi. Langkah cepat pun diambil untuk mencegah penyebaran lebih luas.
Strategi Penanganan PMK
Tim DKPPP langsung melakukan tindakan pengobatan intensif terhadap sapi-sapi yang terjangkit. Perawatan meliputi pemberian vitamin, antiradang, dan antibiotik. Selain itu, langkah pencegahan penyebaran juga diterapkan dengan memberlakukan karantina. "Hari ini kita melakukan pengobatan PMK," kata Nurul Hazanah. "Kita melarang mengeluarkan atau memasukkan ternak dari dan ke kandang ini sampai semua sapi dinyatakan sembuh."
Nurul Hazanah menambahkan bahwa semua sapi di kandang tersebut sebenarnya telah divaksinasi lengkap pada tahun 2022. Namun, pembelian sapi jantan baru dari Pasar Ambarawa beberapa pekan lalu diduga menjadi penyebab masuknya virus PMK ke dalam kandang.
Kasus PMK di Temanggung
Total kasus PMK di Kabupaten Temanggung hingga saat ini telah mencapai 162 ekor sapi. Kasus di Desa Sanggrahan menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi DKPPP Temanggung dalam upaya pengendalian PMK. Langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat serta pengawasan ketat terhadap pergerakan ternak menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi wabah ini.
Dengan penanganan cepat dan tepat, diharapkan penyebaran PMK di Temanggung dapat dikendalikan dan jumlah sapi yang terjangkit tidak semakin bertambah. DKPPP Temanggung terus berupaya maksimal untuk melindungi kesehatan ternak di wilayahnya.