716 Pelanggar Lalu Lintas Ditindak Polres Bantul Selama Operasi Keselamatan Progo 2025
Polres Bantul menindak 716 pelanggar lalu lintas selama Operasi Keselamatan Progo 2025, dengan 659 teguran lisan dan 57 tilang, didominasi pelanggaran roda dua dan empat serta kecelakaan yang mengakibatkan kerugian materi dan korban luka.

Polres Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menyelesaikan Operasi Keselamatan Progo 2025 dengan hasil yang cukup signifikan. Operasi yang berlangsung selama dua pekan, dari tanggal 10 hingga 23 Februari 2025, berhasil menindak 716 pelanggar lalu lintas di Kabupaten Bantul. Sebanyak 659 pelanggar diberikan teguran lisan, sementara 57 lainnya dijatuhi sanksi tilang. Operasi ini melibatkan berbagai upaya penegakan hukum dan edukasi untuk meningkatkan keselamatan berlalu lintas di wilayah tersebut. AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Kasi Humas Polres Bantul, memaparkan hasil operasi tersebut pada Selasa, 25 Februari 2025.
Jenis pelanggaran yang paling banyak ditemukan selama operasi ini didominasi oleh pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pengendara roda dua dan roda empat. Untuk pengendara sepeda motor, pelanggaran terbanyak adalah melanggar lampu merah, tidak menggunakan helm SNI, dan melawan arus. Sementara itu, pengendara mobil kebanyakan melanggar aturan dengan kelebihan muatan dan tidak menggunakan sabuk pengaman. Polisi juga mencatat bahwa sebagian besar pelanggar adalah pelajar, mahasiswa, dan karyawan.
Selain penindakan, Polres Bantul juga gencar melakukan upaya preventif. Selama Operasi Keselamatan Progo 2025, pihaknya aktif melakukan kegiatan preemtif, imbauan, edukasi, dan penyuluhan kepada masyarakat. Upaya ini meliputi penyebaran pamflet, kampanye tertib berlalu lintas dengan membagikan brosur, stiker, dan leaflet, serta pembagian helm gratis. Polres Bantul juga membuat konten edukasi tertib berlalu lintas sebagai bagian dari komitmen untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan demi keselamatan berlalu lintas di Kabupaten Bantul.
Pelanggaran Lalu Lintas Dominan dan Upaya Pencegahan
Data yang dirilis Polres Bantul menunjukkan bahwa pelanggaran lalu lintas di Kabupaten Bantul masih cukup tinggi. Mayoritas pelanggaran dilakukan oleh pengendara sepeda motor, dengan pelanggaran lampu merah, tidak menggunakan helm SNI, dan melawan arus sebagai pelanggaran terbanyak. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas di kalangan pengendara sepeda motor. Untuk kendaraan roda empat, pelanggaran kelebihan muatan dan tidak menggunakan sabuk pengaman menjadi perhatian utama.
Upaya pencegahan yang dilakukan Polres Bantul tidak hanya terbatas pada penindakan hukum. Pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media dan kegiatan. Pembagian helm gratis dan penyebaran materi edukasi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas. Pembuatan konten edukasi juga menjadi bagian penting dari strategi Polres Bantul dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Data yang dihimpun menunjukkan bahwa selama Operasi Keselamatan Progo 2025, terjadi 69 kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bantul. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 80 orang mengalami luka-luka dan kerugian materi mencapai Rp40 juta. Angka ini menjadi indikator perlunya upaya yang lebih intensif untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut.
Evaluasi dan Langkah Ke Depan
Polres Bantul berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan keselamatan berlalu lintas di Kabupaten Bantul. Hasil Operasi Keselamatan Progo 2025 akan menjadi bahan evaluasi untuk menyusun strategi yang lebih efektif dalam menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Upaya edukasi dan sosialisasi akan terus ditingkatkan, sekaligus penegakan hukum akan tetap dilakukan untuk memberikan efek jera bagi pelanggar lalu lintas.
Dengan berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bantul dapat ditekan seminimal mungkin. Keselamatan berlalu lintas merupakan tanggung jawab bersama, baik dari pihak kepolisian maupun masyarakat. Kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas dan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara diharapkan dapat menciptakan kondisi lalu lintas yang aman dan tertib.
"Agar keselamatan lalu lintas semakin baik dan angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan," kata AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.