Banjir Bekasi: Enam Kecamatan Terendam, Buaya Masuk Rumah Warga
Hujan deras Selasa malam (28/1) menyebabkan banjir di enam kecamatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat; BPBD telah mendistribusikan bantuan dan memastikan tidak ada korban jiwa, namun warga diimbau tetap waspada.

Banjir melanda setidaknya enam kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa (28/1) malam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi langsung bergerak cepat merespon kejadian ini.
Kecamatan yang terdampak banjir meliputi Babelan, Tambun Utara, Sukawangi, Tambelang, Sukatani, dan Sukakarya. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, menyatakan hal tersebut saat diwawancarai di Cikarang pada Rabu (29/1).
Tim BPBD langsung diterjunkan ke lokasi banjir untuk melakukan asesmen dan penyaluran bantuan logistik kepada warga yang terdampak. "Saat ini tim kami sedang melakukan asesmen di sejumlah lokasi. Bantuan logistik juga mulai kami salurkan untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak," ungkap Dodi.
Tidak hanya genangan air, banjir juga membawa kejadian tak terduga. Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan seekor buaya sepanjang 1,5 meter memasuki rumah warga di Kampung Kedaung, Kecamatan Babelan. Dodi menyatakan, "Kami sedang menelusuri kebenaran video tersebut. Petugas telah turun ke lokasi untuk memastikan kondisi aman bagi warga."
Meskipun situasi cukup mengkhawatirkan, Dodi memastikan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat banjir. Namun, genangan air masih menggenangi beberapa wilayah dan proses evakuasi warga masih berlangsung. BPBD terus memantau situasi dan melakukan upaya penanganan.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Kabupaten Bekasi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan bahaya lainnya, terutama ancaman dari hewan liar yang mungkin terbawa arus banjir. Kewaspadaan warga sangat penting untuk meminimalisir risiko.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di wilayah rawan banjir. Koordinasi antara pemerintah daerah dan warga sangat krusial dalam upaya mitigasi bencana dan penanggulangan dampaknya.